Inikah Jet Tempur NGAD Amerika?

Pada 2020 lalu Angkatan Udara Amerika secara mengejutkan mengungkapkan mereka telah merancang, membangun, dan menguji jet tempur rahasia baru hanya dalam rentang waktu satu tahun. Pesawat tempur misterius itu adalah bagian dari program Next Generation Air Dominance (NGAD). Sebuah proyek Angkatan Udara yang dirancang untuk melengkapi dan akhirnya menggantikan F-22 Raptor.

Selain mengakui bahwa pesawat itu ada dan menggunakan teknik produksi gaya F1, Angkatan Udara Amerika hanya memberi sedikit informasi tentang pesawat tersebut. Tetapi kini USAF mungkin baru saja memberikan petunjuk paling konkretnya. Semua desain art menarik dari pesawat tempur yang sedang dibangun di bawah program NGAD. Apakah ini adalah jet tempur rahasia baru tersebut?

Gambar ini muncul di halaman 55 laporan dua tahunan Angkatan Udara untuk akuisisi, yang dirilis awal April 2021 lalu. Pesawat yang digambarkan adalah jet tempur besar dengan desain berlian serta intake udara mesin besar di atas sayap pesawat di kiri dan kanan kokpit. Posisi ini menjadikan intake akan terlindungi dari sapuan radar dari bawah. Pesawat ini juga dilengkapi dua mesin, kokpit gelembung kanopi, dan dua stabilisator vertikal yang dapat ditarik untuk dilipat rata ke sayap.

Dalam penjelasan gambar dalam laporan tersebut diikatakan NGAD dirancang untuk melengkapi F-35, F-22, serta keduanya dalam peran superioritas udara. Next Generation Air Dominance adalah program pesawat canggih untuk pengembangan platform udara untuk penetrasi dengan kesadaran multi-domain, komunikasi tangguh yang gesit, dan terintegrasi dengan jaringan.

Gambar tersebut juga mengisyaratkan kemampuan untuk mereparasi pesawat dengan upgrade senjata dan propulsi. Pesawat tempur itu terlihat bersama tiga versi rudal udara keudara, roda pendaratan, dan mesin berlabel V1, V2, dan V3. Pesawat tempur modern menerima senjata baru setiap saat, tetapi memperbaiki pesawat yang sudah ada dengan mesin baru umumnya dianggap terlalu rumit.

Angkatan Udara mengembangkan jet tempur rahasia dengan teknologi rekayasa digital yang dirancang untuk secara dramatis mempersingkat waktu pengembangan pesawat baru. Rekayasa digital melibatkan penggunaan pemodelan virtual dan alat simulasi. Kemampuan NGAD untuk dengan cepat menyerap peningkatan baru yang kompleks mungkin sebagian disebabkan oleh rekayasa digital.

Apakah gambar tersebut merupakan desain NGAD yang layak? Dari pandangan awal pesawat itu terlihat seperti jet tempur yang dibuat untuk kecepatan dan kemampuan siluman yang menyeluruh. Sulit untuk mengetahui ukurannya, tetapi bisa jadi lebih besar dari F-22.

Konfigurasi tubuh dan sayap yang digabungkan akan menghasilkan volume internal besar yang dapat menyimpan bahan bakar dan senjata di ruang internal. Angkatan Udara Amerika dilaporkan menginginkan pesawat tempur dengan jangkauan tinggi untuk menemani pembom dalam misi penetrasi yang dalam. Ini seperti P-51D Mustang terbang bersama B-17G Flying Fortress dalam Perang Dunia II.  Tuntutan itu membutuhkan pesawat tempur dengan pasokan bahan bakar internal yang besar.

Stabilisator vertikal lipat akan meningkatkan siluman ketika dalam posisi turun. Tetapi mengapa harus memilikinya? Mempertahankan stablisator akan memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan menghilangkanya seperti peningkatan kemampuan manuver atau efisiensi bahan bakar.

Jet tempur NGAD tidak akan bekerja sendiri. Dalam desain art ada dua garis vertikal berasal dari hidung pesawat dan mengarah ke atas. Ini  menunjukkan koneksi ke satelit dan simpul komunikasi udara. Itu akan memungkinkan pilot NGAD untuk mendongkrak aliran data dari pasukan kawan terdekat, dari pesawat peringatan dini udara hingga kapal Angkatan Laut  guna mendapatkan gambar medan perang tanpa menyalakan radar dan sistem sensornya sendiri. Itulah kesadaran multi-domain yang dirujuk Angkatan Udara.

Tidak mungkin untuk mengetahui dengan pasti apakah gambar NGAD adalah representasi dari pesawat yang sebenarnya. Tampaknya gambar tersebut dengan tepat menggambarkan jenis pesawat dan kemampuan yang diinginkan Angkatan Udara. Apa pun masalahnya, kita berharap akan segera mengetahui seperti apa tampilan jet tempur baru tersebut.