Boeing 737-800 Ukraina Kemungkinan Besar Ditembak Rudal Iran

Puing Boeing 737-800 milik Ukraina International Airlines

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengutip data intelijen dari Kanada dan sumber lainnya mengatakan pesawat Boeing 737-800 milik Ukraina International Airlines terus yang jatuh di Iran dan menewaskan 176 orang kemungkinan ditembak tidak disengaja sistem pertahanan udara Iran.

“Kami memiliki intelijen dari berbagai sumber, termasuk sekutu kami dan intelijen kami sendiri. Bukti menunjukkan bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh rudal darat ke udara Iran, ” katanya dalam konferensi pers sebagaimana dikutip Reuters Kamis (09/01). Dalam kecelakaan tersebut 63 warga Kanada menjadi korban.

Penerbangan Ukraina International Airlines ke Kiev dari Teheran jatuh pada Rabu (08/01) beberapa jam setelah Iran menembakkan rudal balistik di dua pangkalan militer Amerika di Irak. Saat itu Iran dalam siaga tinggi menghadapi kemungkinan respons militer Amerika.

Trudeau mengatakan pemerintahnya tidak akan beristirahat sampai negara itu mendapatkan kesimpulan, transparansi, akuntabilitas, dan keadilan. Sementara Iran menyerukan Kanada untuk menyerahkan informasi tentang pesawat Ukraina yang hancur

Sebelumnya pada hari Kamis, seorang pejabat Amerika, mengutip sebuah tinjauan luas data satelit, mengatakan Washington telah menyimpulkan dengan tingkat kepastian yang tinggi bahwa rudal anti-pesawat menjatuhkan pesawat itu. Pejabat itu mengatakan Boeing 737-800 (BA.N)  tersebut telah dilacak oleh radar Iran.

Tiga pejabat Amerika mengatakan kepada Reuters pemerintah Amerika percaya Iran menembak jatuh pesawat itu secara tidak sengaja.

Data menunjukkan pesawat itu mengudara selama dua menit setelah meninggalkan Teheran ketika data tanda panas atau data heat signature dari dua rudal permukaan ke udara terdeteksi, salah satu pejabat mengatakan.

Hal itu segera diikuti oleh ledakan di sekitar pesawat, kata pejabat itu. Heat signature kemudian menunjukkan pesawat terbakar saat turun. Heat signature data adalah emisi inframerah yang terdeteksi oleh satelit militer Amerika

The New York Times melaporkan telah memperoleh dan memverifikasi sebuah video yang tampaknya memperlihatkan sebuah rudal Iran mengenai sebuah pesawat di dekat bandara Teheran.

Iran membantah bahwa pesawat itu terkena rudal. “Semua laporan ini adalah perang psikologis melawan Iran. Semua negara yang warganya berada di pesawat dapat mengirim perwakilan dan kami mendesak Boeing untuk mengirim perwakilannya guna bergabung dalam proses penyelidikan kotak hitam,” kata juru bicara pemerintah Ali Rabiei kepada AFP.

Sebuah laporan awal yang dikeluarkan oleh organisasi penerbangan sipil Iran pada hari Kamis mengatakan, pesawat berusia tiga tahun, mendapat pemeliharaan terakhir pada hari Senin dan mengalami masalah teknis segera setelah lepas landas dan mulai menuju ke bandara terdekat sebelum jatuh.

 

Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, Presiden Amerika Donald Trump mengatakan dia tidak percaya jatuhnya pesawat itu karena masalah mekanis. “Itu hal yang tragis. Tetapi seseorang bisa saja membuat kesalahan, ”kata Trump.

Riki Ellison, seorang pakar pertahanan dan pendiri  Missile Defense Advocacy Alliance, mengatakan tanda radar pesawat Boeing akan sangat mirip dengan pesawat angkut militer besar Amerika.

“Mereka [Iran] bersiaga penuh untuk menembak jatuh apa pun yang menyerupai pesawat Amerika. Seseorang membuat kesalahan dengan mengidentifikasinya sebagai pesawat perang, ”kata Ellison.

Begitu rudal ditembakkan, mustahil untuk mengalihkan mereka, bahkan jika operator darat menyadari kesalahan mereka. “Begitu kamu menembak, semuanya sudah berakhir,” katanya.

Menurut laporan Iran, pesawat Ukraina itu lepas landas pada pukul 6:12 pagi dan diberi izin untuk mendaki hingga ketinggian 26.000 kaki (7.925 m). Pesawat jatuh enam menit kemudian di dekat kota Sabashahr.

Tidak ada komunikasi radio dari pilot dan pesawat menghilang dari radar pada ketinggian 8.000 kaki (2.440 m), kata laporan itu.