Di Inggris dalam enam bulan terakhir, sudah 23 kali pesawat militer dan sipil nyaris bertabrakan dengan drone atau pesawat tanpa awak. Situasi itu terjadi di tengah-tengah kekhawatiran kemungkinan kerusakan serius pada mesin pesawat yang tertabrak drone.
Pilot pun menginginkan uji coba yang ilmiah dan terukur untuk memastikan apa dampak tabrakan antara pesawat dan drone.
Asosiasi Pilot Inggris alias The British Association Airline Pilots (Balpa), sebagaimana dilansir Mirror, Rabu (2/3/2016), ingin Departemen Transportasi dan Otoritas Penerbangan Sipil membuat penelitian untuk mengetahui kemungkinan konsekuensi tabrakan tersebut.
Mantan pilot RAF dan British Airways, Steve Landells, mengatakan drone bisa menyebabkan pesawat mengalami kerusakan mesin. Efek lainnya adalah kaca kokpit pecah.
Landells yang menjadi spesialis keselamatan penerbangan di Balpa mengatakan ada sejumlah besar data tentang dampak yang terjadi ketika pesawat tertabrak burung. Namun, kesimpulan tentang dampak tabrakan pesawat dan burung tidak bisa disamakan dengan dampak tabrakan pesawat dengan drone, meski drone besarnya hampir sama dengan burung.
Penyebabnya, burung tidak punya baterai lithium sebagaimana drone. Menurutnya, baterai dari drone bisa menyebabkan kerusakan mesin, seperti yang terjadi pada pesawat British Airways yang dilalap api saat akan lepas landas di Las Vegas pada September 2015.
