MiG-15, Si Kecil Yang Menggetarkan Dunia

2

Lantas hebat mana MiG-15 atau Sabre F-80? Sebuah ukuran yang lebih obyektif untuk membandingkan kekuatan MiG dan Sabre adalah jumlah musuh pesawat yang ditembak jatuh, tapi ini juga sangat sulit mencari kebenaran karena masing-masing pihak mengklaim unggul.

Segera setelah perang, klaim Sabre keunggulan yang dilebih-lebihkan dengan mengatakan mampu menembak jatuh 792 MiG. Sementara Angkatan Udara AS hanya kehilangna 58 Sabre. Soviet, pada gilirannya, mengakui ada 350 MiG yang ditembak namun selalu mengklaim telah menjatuhkan 640 F-86.

Dengan mengabaikan berbagai statistik tersebut penulis dan pensiunan Angkatan Udara Kolonel Doug Dildy mengatakan ketika yang berada di kopkit MiG-15 adalah pilot dari China, Korea Utara atau pilot baru dari Rusia sebenarnya Sabre bisa unggul 9:1.

Namun, ketika pesawat itu dijalankan oleh pilot berpengalaman maka hasilnya hampir imbang. Kalaupun Sabre unggul itu sangat tipis yakni 1,4:1.

Kamera dari F-80 saat mengejar MiG-15 di Perang Korea
Kamera dari F-80 saat mengejar MiG-15 di Perang Korea

Terbukti China kehilangan seperempat dari MiG-15 generasi pertama mereka mendorong Mao Tse Tung untuk menangguhkan misi MiG selama satu bulan.

China menerima penyerahan maju MiG-15bis pada musim panas 1953, tapi pada saat gencatan senjata akan segera ditandatangani. MiG-15 dengan cepat digantikan oleh MiG-17, yang dimasukkan daftar keinginan perbaikan, terutama dengan kloning teknologi yang ditemukan dari F-86 Sabre yang didapat Soviet.

Pada musim semi tahun 1953, pilot MiG-15 di Korea mulai menghindari keterlibatan dengan pesawat AS. Stalin sudah meninggal, gencatan senjata Panmunjom muncul tak terelakkan, dan tak seorang pun ingin menjadi korban terakhir.

Ilya Grinberg menyebut ada kesadaran dari Pilot Soviet yang melihat perang Korea hanya sebagai pekerjaan yang harus dilakukan. Mereka tidak berjuang untuk melindungi tanah air. Mereka melihat Amerika sebagai musuh, tetapi tidak benar-benar musuh. ”

Satu dekade pertama pesawat ini hanya dimiliki angkatan udara negara-negara Pakta Warsawa, Afrika dan Timur Tengah. Tetapi setelah itu pesawat ini menyebar di 35 negara.