Apakah Amerika akan Membiarkan UEA Membeli Su-35?

Sputniknews

Pada akhir Februari, dilaporkan bahwa Rusia melakukan penandatanganan perjanjian untuk menjual jet tempur Su-35 ke Uni Emirat Arab. Moskow juga akan membantu UEA untuk mengembangkan pesawat tempur generasi baru yang diharapkan akan masuk ke layanan dalam tujuh atau delapan tahun ke depan.

Langkah ini sebagai salah satu bukti terbaru Rusia terus mengembangkan pengaruhnya ke berbagai belahan dunia. Bahkan Moskow mulai bisa mengusik minat negara-negara yang selama ini dikenal tunduk kepada Amerika Serikat terutama dalam pembelian senjata.

“Salah satu tujuan Rusia adalah untuk menegaskan kembali dirinya sebagai kekuatan global,” kata Hannah Thoburn, seorang peneliti di think tank yang berbasis di DC Washington, Institut Hudson, kepada Fox News.  “Itu berarti kita kembali di hari-hari ketik Uni Soviet uga melakukan hal-hal seperti ini.”

Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa wakttu lalu mengatakan bahwa ekspor senjata Rusia pada 2016 mencapai nilai US$ 4,6 miliar dan memiliki portofolio kontrak senilai lebih dari $ 50 miliar. Industri pertahanan Rusia memainkan peran penting di daerah yang kurang ramah dengan Amerika Serikat.

Tetapi situasi terus bergeser seiring meningkatnya pengaruh Moskow, terutama di Timur Tengah. Keputusan Kremlin untuk menggelar operasi militer di Suriah mengisi peluang ketika Barack Obama enggan melakukannya.

Rusia mengirimkan setidakya 36 jet tempur dan helikopter tempur untuk membantu pasukan Presiden Bashar al-Assad dalam perang sipil yang sedang di negara tersebut.

“Ketika Amerika tidak melakukan apa-apa di Suriah, itu berarti membbiarkan Rusia memimpin dan sekarang Rusia sedang mengejar hubungan dengan negara-negara lain di kawasan itu,” kata Thoburn.

Ini bukan pertama kalinya UEA telah menunjukkan minat dalam persenjataan Rusia. Angkatan Darat mereka telah  menggunakan kendaraan tempur lapis bajara BMP-3 Rusia  dan negara itu juga menyatakan minat pada jet tempur Sukhoi Su-27M  pada  pertengahan 1990-an.

Tapi datang pada saat meningkatnya ketegangan antara Washington dan Moskow, perjanjian untuk mengirim pesawat tempur untuk bangsa Arab dipandang sebagai langkah yang sangat berani mengingat bahwa Emirat telah menjadi salah satu  sekutu Amerika sejak negara itu berdiri tahun 1971.

Amerika Serikat adalah negara ketiga untuk membangun hubungan diplomatik resmi dengan UEA dan telah memiliki seorang duta besar di sana sejak tahun 1974. Kedua negara telah mempertahankan kerjasama keamanan yang dekat dan meningkat secara dramatis selama Perang Teluk pertama. Saat ini, Angkatan Udara Amerika Serikat juga menempatkan  Lockheed Martin F-22 Raptor yang digunakan untuk operasi Resolve Inherent di Irak dan Suriah. Sementara UEA juga menjadi negara yang menggunakan generasi paling canggih dari F-6 Fighting Falcon.

Next: Amerika dalam Dilema