TODAY HISTORY: Pilot Salah Baca Altimeter, 148 Nyawa Melayang

Hari ini beberapa tahun lalu, terdapat sejumlah peristiwa bersejarah dalam dunia penerbangan yang layak dicatat. Salah satunya jatuhnya Iberia Airlines yang merenggut 148 nyawa gara-gara awak pesawat keliru menafsirkan altimeter. Berikut rekaman sejarah aviasi yang dihimpun flightzona khusus untuk Anda.

19 Februari

1921

HELIKOPTER Etienne OehmichenInsinyur asal Prancis, Etienne Oehmichen, berhasil menciptakan helikopter untuk pertama kalinya. Etienne yang mantan insinyur Peugeot itu menciptakan helikopter rotor kembar dengan balon udara 5.000 kaki kubik. Balon digunakan untuk meningkatkan stabilitas. Benda cikal bakal helikopter itu berhasil melayang 7,6 meter dari tanah selama 90 detik.

1985

Iberia Airlines, Pilot salah baca altimeter
Iberia Airlines IB610 (Foto; .baaa-acro.com)

Sebuah pesawat Iberia Airlines penerbangan 610 jatuh di Gunung Oiz, Spanyol. Kecelakaan pesawat Boeing 727 itu merenggut 148 korban jiwa.

Boeing 727, yang bernama “Alhambra de Granada” tujuan Bilbao itu bertolak dari Bandara Madrid pukul 08.47 waktu setempat. Pesawat yang dijadwalkan tiba di Bilbao pukul 09.35 itu naik ke ketinggian jelajah FL260. Pada 09.09 waktu setempat, Menara ATS Bilbao memerintahkan pesawat turun ke FL100. Tujuh menit kemudian kopilot dihubungi menara Bilbao. Kontroller mengatur pesawat untuk pendekatan ILS.

“Iberia 610, Anda bisa melanjutkan turun, untuk pendekatan ILS Bilbao, runway 30, angin 100 derajat 3 knot, QNH 1025 dan transisi level 70.”

Pesan ini dikonfirmasi oleh awak. Controller kemudian menawarkan izinkepada mereka untuk langsung aprroach fix, yang terletak di 13 DME dari bandara. Kapten pilot yang telah mempunyai 13.678 jam terbang menolak dan memutuskan terbang sesuai prosedur approach standar. Pada 9.22 penerbangan 610 melaporkan ke Bilbao berada di ketinggian 7.000 kaki dan memulai prosedur approach standar.

Tiga menit kemudian, pesawat turun ke 5.000 kaki. Awak beralih ke Altitude Alert System untuk 4.300 kaki (sektor minimum ketinggian adalah 4.354 kaki) dan terus menurunkan pesawat.

Peringatan ketinggian berbunyi 900 kaki sebelum mencapai ketinggian yang telah ditetapkan (mode pendekatan) dan 300 kaki di bawah ketinggian itu (mode penyimpangan).

Karena pesawat masih memiliki 700 kaki untuk turun, suara peringatan hanya akan terdengar di sekitar 4.000 kaki. Sejak awak turun di bawah ketinggian sektor minimum, peringatan ketinggian telah terdengar pada ketinggian 4.040 kaki.

Awak menafsirkan peringatan itu hanya mode siaga approaching, dan lanjut menurunkan pesawat. Lima puluh tujuh detik setelah melewati ketinggian sektor minimum, pesawat menghantam dasar struktur antena pemancar televisi yang terletak dekat puncak Gunung Oiz (3.356 kaki). Sayap kiri pesawat patah dan badan pesawat yang tersisa jatuh ke lereng bukit, memotong petak menerobos pohon-pohon.

ilot Salah Baca Altimeter, 148 Nyawa Melayang
Petugas penyelamat mencari jasad korban. (Foto; baaa-acro.com)

Dari hasil penyelidikan, didapati bahwa para awak salah menafsirkan peringatan dari Altitude Alert System, dan kemungkinan juga salah membaca altimeter sehingga membuat kru terbang di bawah ketinggian aman.

ilot Salah Baca Altimeter, 148 Nyawa Melayang
Menara pemancar televisi yang rusak tertabrak Iberia Airlines IB601. (Foto; baaa-acro.com)
ilot Salah Baca Altimeter, 148 Nyawa Melayang
Petugas mengumpulkan bukti-bukti di tempat kejadian jatuhnya Iberia Airline. (Foto; baaa-acro.com)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.