Seberapa Murah Biaya Terbang pada 2020?

Seberapa Murah Biaya Terbang pada 2020

Pada masa-masa awal kemunculannya pada era 1930, terbang merupakan biaya termahal sebuah perjalanan. Pesawat terbang dianggap transportasi mewah khusus bagi orang-orang berduit bejibun saja.

Padahal saat itu teknologi pesawat dan penerbangan masih kuno. Mesin boros bahan bakar, berkecepatan maksimal tak lebih dari kecepatan puncak mobil Formula 1 saat ini, plus tingkat kebisingan mesin yang sangat tinggi, harus dirasakan penumpang selama perjalanan pada era itu.

Daya tempuh pesawat yang rendah, mengharuskan pesawat transit berkali-kali untuk menempuh jarak yang jauh. Belum lagi teknologi keselamatan penerbangan yang masih kuno pula. Sungguh merana terbang pada era awal-awal keberadaan pesawat tersebut.

Jika mau jujur, biaya penerbangan di dunia dengan pesawat yang kian canggih-canggih saat ini, sebetulnya justru kian hari kian murah bahkan hingga titik paling murah sekalipun.

Rp1,6 miliar Sekali Terbang

Dilansir oleh airlineratings.com dalam laman tanya jawabnya, salah satu contoh adalah penerbangan rute London ke Sydney . Biaya penerbangan rute ini pernah sangat spektakuler. Pada 1945, biaya penerbangan rute ini setara gaji rata-rata warga Australia selama 130 pekan. Jika dikonversi hari ini, tiket terbang rute itu mencapai AU$204.000 atau sekitar Rp1,6 miliar.

Pada 1965 dengan pengenalan luas kehadiran pesawat Douglas DC-8 dan Boeing 707, biaya penerbangan per penumpang turun setara 21 pekan pendapatan rata-rata warga Negeri Kangguru, atau setara AU$32.954 (sekitar Rp319,2 juta). Kehadiran Boeing 747 pada awal 1970 menekan biaya penerbangan per penumpang untuk rute ini menjadi setara delapan pekan pendapatan rata-rata warga Australia, setara AUS$12.554 (sekitar Rp121,6 juta).

Pada 1991, biayanya kian murah lagi setara dengan gaji rata-rata lima pekan saja atau jika dikonversi rupiah sekitar Rp76 juta. Tren biaya terus menurun pada 2013 dengan tiket penerbangan rute itu dilego hanya setara pendapatan rata-rata warga Australia selama satu pekan atau hanya Rp15,2 juta.

Jika tren ini terus berlanjut, analis memperkirakan pada 2020 biaya penerbangan dari Sydney ke London bakal dipatok hanya setara tiga hari pendapatan rata-rata warga Australia.

Baca juga

ROMANTIKA 1930-AN : Naik Pesawat London-Brisbane 11 Hari, Transit 24 Kali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.