Berkatu U-2, Kini F-22 dan F-35 Bisa Saling Bicara

Meskipun F-22 Raptor dan F-35 Joint Strike Fighter adalah salah satu jet tempur paling canggih di dunia, mereka memiliki dua sistem komunikasi yang berbeda. Hal ini membuat mereka tidak dapat berkomunikasi satu sama lain. Itulah mengapa mereka membutuhkan pesawat ketiga  untuk membantu memfasilitasi percakapan. Dan itu adalah pesawat tua  U-2 “Dragon Lady” .

F-22 dan F-35 masing-masing dilengkapi dengan datalink canggih yang membantu mereka mengirim dan menerima data ke pesawat lain. Kedua jet dirancang untuk beroperasi di lingkungan udara yang diperebutkan dengan  menggunakan siluman agar tetap tidak terdeteksi oleh musuh. Hal ini menjadikan membutuhkan tautan aman yang tidak akan mengungkapkan posisi pesawat tempur.

Angkatan Udara mengembangkan F-22 pada 1980-an dan 1990-an, dan mulai bekerja pada F-35 pada awal 2000-an. F-22 menggunakan Intra-Flight Data Link (IFDL) sendiri, sedangkan F-35 menggunakan Multifunctional Advanced Data Link (MADL). Sistem yang rencananya juga akan digunakan pada pembom siluman B-21 Raider. MADL dan IFDL menggunakan bentuk gelombang berbeda yang tidak kompatibel secara langsung.

Sistem MADL dan IFDL keduanya dirancang untuk menjadi sistem dengan probabilitas deteksi dan intersep rendah yang memungkinkan varian F-35 dan F-22 untuk berkomunikasi dengan sesenyap mungkin. Konsep membuat mereka sangat sulit untuk dijamming. F-35 sebenarnya dapat mengirim informasi ke F-22 secara langsung melalui Link 16, bentuk gelombang yang jauh lebih banyak digunakan. Namun, melakukan hal itu akan meningkatkan kemungkinan musuh dapat menemukan dan melacak pesawat melalui emisinya.

Padahal dalam skenario perang besar, kedua pesawat akan sering terbang berdampingan. Jadi ketidakcocokan ini menjadi masalah besar.

Angkatan Udara Amerika telah mencoba untuk memperbaiki masalah ini selama bertahun-tahun, dan akhirnya mengembangkan solusi menggunakan pesawat mata-mata U-2 untuk mengambil sinyal IFDL dan MADL dari kedua pesawat tempur dan meneruskannya tidak hanya kepada satu sama lain, tetapi juga ke stasiun di darat juga. Teknologi tersebut dapat  memungkinkan F-22 yang kehabisan rudal udara-ke-udara untuk berbagi data pelacakan rudal musuh dengan F-35 yang bersenjata lengkap. Ini memungkinkan Lightening II melakukan intersepsi.

Ini semua adalah bagian dari rencana induk Pentagon untuk memungkinkan sebanyak mungkin kapal, pesawat, dan unit darat untuk berkomunikasi dan berbagi data sensor satu sama lain di masa perang sebanyak mungkin. Militer Amerika memiliki alat yang tepat untuk melakukan hampir semua pekerjaan selama perang, tetapi mereka mungkin tersebar di berbagai pesawat, unit, atau bahkan layanan. Tantangannya adalah menghubungkan semua unit di semua layanan sehingga mereka dapat berkomunikasi dan memahami apa saja kemampuan mereka yang berbeda.

Sebagai misal dalam konflik di masa depan, F-35 mungkin mendeteksi peluncur rudal balistik musuh dan memutuskan bahwa ia terlalu berbahaya untuk menyerang. Angkatan Udara dapat dengan cepat meneruskan data target ke baterai rudal Angkatan Darat dalam jangkauan peluncur dan menggunakan peluru peledak tingginya untuk menghancurkan peluncur tersebut. Contoh lain ketika sebuah unit Korps Marinir yang mempertahankan sebuah pulau mendeteksi pesawat musuh yang masuk bisa meminta agar pesawat tempur F-22  untuk mencegat ancaman tersebut.

Tahun 2020 lalu F-35A Angkatan Udara juga menggunakan U-2 untuk mengirim data sensor ke unit artileri Angkatan Darat. Dalam skenario ini, F-35A dapat menggunakan sistem jaringan kamera inframerah internal 360 derajat untuk mendeteksi rudal jelajah terbang rendah yang berada di luar jangkauan deteksi unit pertahanan udara Angkatan Darat.

U-2 sangat pandai menjadi penerjemah terbang karena Angkatan Udara merancangnya sebagai pesawat mata-mata dengan daya tahan lama dan ketinggian tinggi. Platform penerjemah harus terbang tinggi agar dapat menyampaikan sinyal antara pesawat terbang rendah yang mungkin berada di luar lengkungan Bumi. Waktu penerbangan yang lama juga berarti U-2 dapat terbang di tempat yang aman.