Korea Utara Batalkan Semua Penerbangan Air China

Jenis virus korona mematikan yang baru diidentifikasi, dikenal sebagai 2019-nCoV, telah terdeteksi di lebih dari selusin negara di Asia, Australasia, Eropa dan Amerika Utara, dan telah menginfeksi lebih dari 4.500 orang di Cina, tetangga Korea Utara di utara.

Semua penerbangan Air China yang menuju Korea Utara telah dibatalkan sampai bulan Februari untuk mencegah penyebaran virus corona baru yang disebut seabgai 2019-nCov.  Nasib penerbangan maskapai Korea Utara Air Koryo juga dipertanyakan.

Kedutaan Besar Rusia di Korea Utara mengutip pernyataan dari kantor maskapai penerbangan China di  Pyongyang mengkonfirmasi pembalatan seluruh penerbangan tersebut.

Menurut Kedutaan Besar Rusia, dengan hanya dua penerbangan menuju Beijing yang dijadwalkan sampai bulan depan.

Menurut diplomat Rusia, untuk saat ini, penerbangan dua kali seminggu antara Pyongyang dan Vladivostok Rusia akan berlanjut sesuai rencana.

Korea Utara menutup perbatasannya untuk turis asing pekan lalu di tengah kekhawatiran terkait 2019-nCoV, atau yang disebut ‘virus corona Wuhan’, yang telah merenggut lebih dari 100 nyawa di China dan mempengaruhi sekitar 4.515 orang di seluruh negara Asia.

Sejumlah kasus telah di negara lain seperti Korea Selatan, Jepang, Vietnam, Kamboja, Singapura, Malaysia, Thailand, Nepal, Taiwan, Australia, Prancis, Jerman, Kanada, dan Amerika Serikat.

Selain memotong lalu lintas udara yang masuk, para pejabat Korea Utara telah mengambil langkah-langkah untuk memeriksa penumpang kereta api yang berasal dari China, dengan laporan bahwa orang dengan gejala ringan seperti pilek langsung dikarantina di Sinuiju, Korea Utara bagian barat, sebagai tindakan pencegahan.

Korea Utara mengambil tindakan pencegahan serupa ketika menangani wabah SARS dan Ebola pada tahun 2003 dan 2014. Mereka mengkarantina warga negara Korea Utara termasuk dua pejabat tinggi di Sinuju selama 21 hari.

Surat kabar Korea Utara Rodong Sinmun mengonfirmasi Selasa bahwa otoritas kesehatan telah dikirim ke seluruh negeri untuk mempromosikan kebersihan yang baik, dengan upaya karantina dikatakan telah ditingkatkan di perbatasan darat, pelabuhan dan bandara untuk mencegah virus masuk.

Air China dan maskapai internasional lainnya telah menawarkan pengembalian uang untuk penerbangan ke daratan Chihna selama sepekan terakhir. Pekan lalu, pengawas hak-hak konsumen Rospotrebnadzor Rusia mendesak warga negara Rusia agar tidak bepergian ke negara itu sampai situasi epidemiologis dapat distabilkan.