Gila-Gilaan Belanja Pesawat

    Maskapai Wizz Air mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani nota kesepahaman dengan Airbus terkait pembelian pesawat Airbus A320neo. Jumlahnya pun fantastik, yaitu 72 unit untuk A320neo dan 74 unit untuk A321neo.

    Maskapai di Eropa yang mapan, terutama yang bertiket murah, memang sedang gila-gilaan memesan pesawat. Jumlah penumpang yang terus meningkat dan prospek masa depan bisnis ini yang cerah turut mendorong kegilaan itu.

    Keduanya sepakat, pengiriman pesawat pertama akan dilakukan pada 2022. Namun karena antri di proses produksi, sebagian besar pesawat baru akan dikirim pada tahun 2025 dan 2026.

    Padahal, pada 2015 lalu, Airbus sudah melakukan pengiriman 110 pesawat Airbus A321neo yang dipesan oleh Wizz Air. Berdasarkan nota kesepahaman tersebut, Wizz Air memiliki hak untuk mengganti sejumlah pesawat A320neo dengan Airbus A321neo dan sebaliknya, tergantung kebutuhan di masa depan.

    Pada daftar harga saat ini, pesawat tambahan ini bernilai lebih dari 17,2 miliar dollar AS meskipun tentu saja ada diskon yang diberikan oleh Airbus. Penyelesaian pesanan tetap mendapat persetujuan dari pemegang saham Wizz Air.

    “Sekali lagi, Airbus telah memberikan kombinasi pesawat terbang terbaik, efisiensi biaya, dukungan dan harga. Kami yakin bahwa Airbus A320neo dan A321neo akan menjadi pesawat game changer untuk Wizz Air, karena kami terus tumbuh dengan kecepatan terdepan di industri dan memperluas jangkauan pasar kami ke seberang dan di luar Eropa,” kata József Váradi, CEO Wizz Air.

    Pembelian pesawat dengan teknologi lebih maju ini memungkinkan maskapai itu untuk terus menurunkan biaya operasi. Apalagi, Wizz Air telah menetapkan kampanye untuk menjadi maskapai dengan harga tiket terendah dan maskapai dengan biaya unit terendah di Eropa.

    Pesanan baru ini, jika disetujui oleh pemegang saham Wizz Air, akan membuat jumlah pesanan Wizz Air kepada Airbus menjadi 282 unit pesawat, termasuk 8 Airbus A320ceo dan 18 pesawat Airbus A321ceo. Pengiriman pesawat ini akan berlanjut sampai awal 2019, dan 110 pesawat Airbus A321neo yang pengirimannya direncanakan dimulai pada tahun 2019 dan berlanjut sampai akhir 2024.