Garuda akan Terbangkan Pesawat Besar ke Jayapura

    Garuda Rute Jakarta-Shanghai Ganti Pakai Boeing 777-300ER
    ilustrasi

    Maskapai Garuda Indonesia akan menerbangkan pesawat berbadan lebar “wide body” sekelas Airbus 330 atau Boeing 777 ke Jayapura pada tahun 2017.

    Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo di Jakarta, Jumat, mengatakan pengoperasian pesawat berbadan lebar tersebut merupakan salah satu ekspansi bisnis yang akan dilakukan tahun depan, yaitu salah satunya pengembangan di Wilayah Timur.

    Selain itu, menurut dia, untuk mendukung sektor pariwisata, yaitu meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia serta wisawatan domestik.

    “Artinya kita fokus penerbangan international itu mendorong ‘inbound tourism’ (pariwisata ke dalam negeri), untuk domesik itu yang didorong wilayah Timur Indonesia, termasuk di dalamnya merencakaan di Jaypura menggunakan ‘wide body’ [pesawat berbadan lebar],” katanya sebagamaimana dilaporkan Antara Jumat 9 Desember 2016.

    Menurut dia, kapasitas angkut tersebut harus ditingkatkan karena saat ini dengan menggunakan pesawat berbadan sempit (narrow body), yaitu Boeing 737, tingkat keterisiannya (load factor) sudah mencapai 85 persen.

    Terkait kesiapan infrastruktur, Arif mengatakan Bandara Jayapura sudah siap dilandasi oleh pesawat berbadan lebar Airbus 330. Dengan menerbangkan pesawat berbadan lebar ke Japapura, dia menyebutkn kapasitas angkuta akan naik dari 160 penumpang menjadi 222 penumpang.

    “Upaya ini untuk diferensiasi produk Garuda juga di domestik untuk mempertahankan market leader di layanan premium,” katanya. Arif mengatakan rencana pengoperasian tersebut akan dimulai pada Januari atau Februari 2017.

    “Saat ini kita dengan mencari rotasi pesawat karena dipergunakan untuk umroh semuanya,” katanya.

    Dia menambahkan ekpansi pasar di wilayah Timur juga akan dilakukan oleh anak perusahannya, yaitu Citilink Indonesia yang akan menjadikan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sebagai bandara pengumpul

    Arif mengatakan ekspansi bisnis tersebut merupakan salah satu upaya meraih target pertumbuhan jumlah penumpang sebesar 14,7 persen menjadi 40 juta penumpang Garuda dan Citilink dari 2016 yaitu sekitar 33 juta penumpang.

    Dia menuturkan Garuda juga masih mengandalkan pasar Tiongkok dan Timur Tengah sebagai penggerak pendapatan perseroan karena secara ekonomi pertumbuhannya cepat dan potensial.

    Dia menargetkan Pasar China naik 50,8 persen, Timur Tengah 21 Persen, domestik wilayah Timur 12 persen dan domestik wilayah Barat sembilan persen,” katanya.

    Bahkan, lanjut Arif, untuk penerbangan carter ke China , pihaknya sudah mendapatkan 4.200 jam setahun.

    “Untuk Eropa kita ‘maintain’ (pertahankan) pasarnya dan Asia itu India, kita akan bukan Mumbai dari Bangkok, apabila sudah bagus dua bulan ke depan mungkin akan ‘direct flight’ (penerbangan langsung),” katanya.