Pejabat Mesir Yakini EgyptAir MS804 Jatuh di Lautan

Pejabat Mesir Yakini EgyptAir MS804 Jatuh di Lautan

Masih belum ada konfirmasi resmi dari otoritas berwenang bahwa pesawat Airbus A322 EgyptAir terjatuh. Namun pejabat EgyptAir dan pejabat di Departemen Penerbangan Sipil Mesir meyakini pesawat itu terjatuh di Laut Tengah, tempat di mana pesawat tersebut kontak terakhir dengan radar.

“Teori bahwa pesawat itu jatuh dan terhempas di laut paling bisa dikonfirmasi berdasarkan hasil operasi pencarian awal dan adanya kenyataan pesawat tidak mendarat di bandara manapun,” kata sumber senior di Penerbangan Sipil Mesir, yang menolak disebutkan identitasnya, seperti dikutip Reuters, Kamis (19/5/2016).

Sumber itu menambahkan, semua penyebab bencana bisa dari sejumlah hal, mulai dari kesalahan teknis, tindakan terorisme atau sebab lain. “Penyebab baru bisa dipastikan ketika kita memeriksa reruntuhan pesawat dan membaca transkrip kotak hitam, ” ujarnya.

Sumber di Kementerian Pertahanan Yunani mengatakan pihak berwenang juga sedang menyelidiki seorang kapten kapal niaga yang melaporkan melihat adanya api di langit pada Kamis dini hari sekitar 130 mil di laut selatan Pulau Karpathos, wilayah Yunani. Jika betul ada bunga api di langit, ada kemungkinan pesawat meledak di udara.

Situs pelacakan kapal MarineTraffic melaporkan bahwa delapan kapal di sekitar lokasi pencarian telah bergabung dalam misi pencarian pesawat yang hilang.

Penerbangan EgyptAir MS804 yang bertolak dari Bandara Charles de Gaulle Paris, Prancis, menuju Kairo, Mesir, hilang kontak dan raib dari pantauan radar, Kamis (19/5/2016) dini hari atau pagi hari WIB.

Pesawat hilang kontak sekitar 16 km/10 mil setelah masuk wilayah udara Mesir pada 00.45 GMT (07.45 WIB), atau 40 menit dari jadwal kedatangannya di Bandara Kairo, Mesir. Pesawat mengangkut 56 penumpang dan 10 kru (dua kru cockpit crew, lima kru kabin dan tiga personel keamanan. Total ada 66 orang di dalam pesawat.

EgyptAir dalam cuitan melalui twitter resminya mengatakan, peralatan emergency pesawat [kemungkinan sebuah emergency locator transmitter atau suar/beacon distress call], telah mengirimkan sinyal yang diterima pada pukul 4.26 waktu setempat, atau dua jam setelah kontak terakhir dengan radar. Dengan sempat munculnya sinyal distress call itu, ada kemungkinan, pesawat jatuh di lautan.

Maskapai itu juga menginformasikan, sebanyak 56 penumpang dalam pesawat itu terdiri dari 30 warga Mesir, 15 warga Prancis, dua warga Irak, dan masing-masing satu dari Inggris, Belgia, Kuwait, Arab Saudi, Sudan, Chad, Portugal, Aljazair dan Kanada.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.