Curiga Ada Mata-Mata, Ukraina Paksa Turun Pesawat Belarusia

Ukraina memaksa jet penumpang Belarusia untuk kembali ke Bandara di Kiev setelah mengancam pesawat akan dipaksa turun dengan jet tempur.

Pesawat itu dipaksa turun ketika berada hanya 50 km dari perbatasan Belarusia dan hanya membutuhkan waktu empat menit lagi untuk menyeberang perbatasan.

Pemerintah Ukraina mencurigai seseorang di pesawat, yang mereka dianggap sebagai mata-mata Rusia dengan membawa informasi penting yang akan mengancam keamanan nasional Ukraina.

“Ketika pesawat mendarat di Ukraina, salah satu penumpang Armen Martirosyan, warga negara Rusia-Armenia yang memiliki link ke kantor berita milik pemerintah Rusia Rossiya Segodnya (Russia Today) ditangkap oleh penjaga bersenjata untuk ditanyai oleh Ukraine’s Security Service (SSU), “demikian dilaporkan Express.co.uk Senin 24 Oktober 2016.

Kepala SSU Oleksandr Tkachuk mengatakan kepada pers pihaknya ingin memastikan tidak ada ancaman bagi Ukraina “Kantor kami menerima informasi tentang warga negara asing dan kemungkinan ancaman terhadap keamanan nasional negara kita. Pada saat kami menerima informasi ini, orang tersebut ada di penerbangan pesawat Belavia. ”

Setelah pemeriksaan dan interogasi, tidak ada perangkat ditemukan pada Martirosyan dan ia diizinkan untuk melanjutkan. Insiden ini telah menyebabkan pertikaian diplomatik antara Ukraina dan Belarusia yang merupakan sekutu Rusia.

Belavia menyatakan peristiwa itu terjadi pada 21 Oktober 2016. “Pada tanggal 21 Oktober, 2016, Boeing 737-800 Belavia nomor EW-456PA, melaksanakan penerbangan V2-840 dari Zhulyany (Kiev) ke Minsk terpaksa kembali ke bandara keberangkatan. Ada 136 penumpang dan enam awak kapal, “kata Belavia dalam sebuah pernyataan.

Perusahaan itu mengatakan penerbangan sesuai dengan jadwal penerbangan, pesawat itu hanya 50 kilometer dari perbatasan Belarusia ketika diperintahkan untuk kembali.

“Hal itu juga dinyatakan [oleh pengendali lalu lintas] bahwa jika perintah tidak dipenuhi, jet tempur akan dikirim ke udara,” lanjut pernyataan itu sebagaimana dikutip Russia Today.