Belajar dari Misteri MH370, PBB Wajibkan Pasang Pelacak Real-Time

Dua tahun setelah hilangnya Malaysia Airlines MH370, otoritas penerbangan PBB mengumumkan aturan baru yang akan mengharuskan pesawat untuk mengirimkan lokasi mereka secara real-time dalam keadaan darurat.

Peraturan baru memungkinkan pesawat memasang sistem pelacakan otomatis yang akan mengirimkan data lokasi pesawat setidaknya sekali setiap menit.

Menurut Organisasi Penerbangan Sipil Internasional alias International Civil Aviation Organization ICAO, pesawat juga diminta untuk memperpanjang durasi rekaman kokpit selama 25 jam.

“Ketentuan-ketentuan baru ini akan memastikan lokasi kecelakaan akan langsung diketahui. Penyidik pun dapat mengakses data perekam penerbangan pesawat secara cepat dan akurat,” kata Presiden ICAO, Olumuyiwa Benard Aliu, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (9/3).

“Pelacak real-time akan memberikan kontribusi penting dan lebih menghemat biaya pencarian dan operasi penyelamatan.”

Peraturan itu harus dipatuhi semua maskapai pada 2021.

Pada 8 Maret 2014, MH370 menghilang secara misterius dengan 239 orang di dalamnya saat terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing. Setelah dua tahun, MH370 belum ditemukan dan tetap menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar dalam sejarah.

Sejumlah ahli telah lama menyerukan pemasangan pelacak real-time untuk mencegah pesawat lain dari kemungkinan menghilang.

Pada tahun 2010, produsen pesawat Kanada Bombardier mengumumkan pesawat berbadan sempit CSeries, yang dipasarkan pada 2013, menjadi pesawat komersial pertama dengan kemampuan untuk mengirimkan data secara real-time.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.