Qatar Airways Tertarik Layani Penerbangan Haji Reguler Indonesia

Qatar Airways tertarik melayani penerbangan haji reguler Indonesia yang selama ini tendernya selalu dimenangkan Garuda Airlines dan Saudia.

Country Manager Indonesia Qatar Airways, Ramdas Shivram, mengatakan perusahaannya siap mengikuti tender untuk melayani penerbangan haji reguler. Selama ini Qatar Airways hanya melayani penerbangan haji khusus.

“Kami di Indonesia belum pernah mendapat undangan mengikuti tender haji reguler. Tetapi untuk Qatar Airways pusat, kami harus mengecek terlebih dahulu apakah ada undangan atau tidak sebelumnya, tapi kami telah terbiasa melayani haji khusus,” ujar dia, Selasa (16/2/2016) seperti dikutip republika.

Selama melayani haji khusus, maskapai yang berbasis di Doha itu sanggup menerbangkan 600 hingga 700 jemaah haji.

Ramdas mengatakan jika memenangkan tender haji reguler, Qatar Airways sanggup membawa calon haji sebanyak 800 penumpang per hari. Khusus penerbangan ke Jeddah, maskapai itu memiliki dua penerbangan ke Jeddah dan 10 kali dalam sepekan ke Madinah.

Khusus Indonesia, mereka memiliki tiga kali penerbangan dari Jakarta dan dua kali dari Denpasar. Terkait harga tiket, maskapai dari Negeri Teluk itu telah menurunkan harga tiket dari tahun lalu sebesar 20%.

Harga tiket pesawat hanya dikenakan based fared dan tax saja.

Namun untuk terbang langsung ke Jeddah dan Madinah secara langsung, Qatar mengakui tidak memungkinkan. Sebab, pesawat itu harus transit terlebih dahulu ke Doha sebagai basis Qatar Airways karena terkait hubungan antarnegara. Untuk kualifikasi maskapai, Qatar Airways telah diakui keamanannya dan saat musim haji 90% penerbangannya on time.

Sebelumnya, Wakil Komisi VIII DPR RI Ledia Hanifa Amalia mengatakan sejak tahun lalu DPR mendorong berbagai maskapai penerbangan ikut serta dalam tender penerbangan haji. Mengingat, selama ini yang berhasil mendapatkan tender adalah Garuda Indonesia dan Saudi Airlines (Saudia) sehingga terkesan duopoli.

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi VIII DPR RI dan maskapai penerbangan, Senin (15/2/2016) hanya dua maskapai yang bersedia hadir yakni Air Asia Indonesia dan Qatar Airways. Keduanya pun belum pernah mendapatkan undangan ikut serta dalam tender terbuka penerbangan haji.

“Kami berharap maskapai penerbangan dapat hadir agar kami dapat melakukan komparasi harga terkait penentuan biaya haji,” ujar dia.

Anggota Komisi VIII Achmad Fauzan harun mengatakan pihaknya selalu mempertanyakan Kemenag yang selalu memakai Garuda Indonesia dan Saudi Airlines dalam penerbangan haji. Sehingga pihaknya berharap mendapatkan saran dari maskapai penerbangan lain agar perusahaan yang memenuhi persyaratan dapat ikut serta dalam tender tersebut.

Kemenag sebelumnya mengakui hanya ada lima maskapai penerbangan mengajukan penawaran. Dari lima maskapai tersebut hanya dua yang memenuhi syarat.Dia berharap tahun ini ada lebih dari dua maskapai penerbangan yang dapat ikut serta sehingga terjadi pemerataan dalam melayani penerbangan haji.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.