F-35: Lubang Tikus Yang Terlalu Mahal untuk Gagal

Pekan lalu, Kepala Komite Angkatan Bersenjata Senat Amerika Adam Smith mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa jet tempur F-35 adalah “lubang tikus” yang menguras uang. Dia mengatakan Pentagon harus mempertimbangkan apakah akan mengurangi kerugiannya. Pernyataan ini segera memicu putaran keluhan tentang sistem senjata paling mahal yang pernah dibuat dan pertanyaan tentang apakah program ini harus  atau bisa  dibatalkan.

Diciptakan pada tahun 1990-an sebagai Swiss army knife of fighter jets   F-35 Joint Strike Fighter dimaksudkan untuk menjadi pesawat tempur konvensional untuk Angkatan Udara, pesawat tempur berbasis kapal induk untuk Angkatan Laut dan pesawat dengan kemampuan pendaratan vertikal untuk Marinir.

Masalahnya dan ada banyak sekali masalah dan ini sudah  muncul lebih awal. Pembangunan ketiga versi pesawat itu berakhir setidaknya tiga tahun di belakang jadwal. Ketiganya juga berbagi kurang dari seperempat bagiannya. Padahal rencana awal 70 persen bagian pesawat ini akan sama.

Banyak dari mereka yang sudah dibangun membutuhkan pembaruan dan ratusan cacat masih diperbaiki. Jet ini juga sangat mahal untuk dirawat sehingga biayanya sekitar US$ 36.000 per jam untuk terbang. Bandingkan dengan US$ 22.000 untuk F-16. Pada tingkat saat ini, pembayar pajak Amerika akan terbebani lebih dari US$ 1 triliun selama masa hidup 60 tahun.

Jadi apakah lebih baik membunuh monster itu dan mulai mencari alternatif? Atau menyatakan akan terlalu mahal bagi pesawat untuk gagal dan memanfaatkannya sebaik mungkin?

Bulan lalu, kepala staf Angkatan Udara, Jenderal Charles Brown Jr memberikan jawabannya dengan mengatakan bahwa F-35 harus menjadi armada Ferrari yang hanya dikendarai pemiliknya pada hari Minggu. Untuk hari-hari lain, pejabat Angkatan Udara baru-baru ini mengatakan mereka sedang menjajaki opsi yang lebih murah termasuk F-16 baru, drone taktis berbiaya rendah atau membangun pesawat tempur lain dari awal.  Tetapi Jenderal Brown bersikeras F-35 akan bertahan. Dia meyakin F-35 adalah landasan dari apa yang Angkatan Udara Amerika kejar.

Adam Smith – seorang Demokrat yang konstituensinya di Washington di mana Boeing, yang dikalahkan untuk kontrak F-35 oleh Lockheed Martin berada dalam sebuah wawancara mengakui bahwa tidak ada cara mudah untuk menyingkirkan F-35.

Alasannya banyak. Kontraktor dalam proyek ini tersebar di banyak negara bagian sehingga Smith akan menemukan beberapa sekutu kongres untuk membatalkannya. Beberapa sekutu NATO dan Asia telah membeli F-35. Alasan lain mengembangkan pesawat tempur baru dari awal akan sangat mahal, dan F-35 menggantikan terlalu banyak pesawat lama yang belum ada alternatifnya. Selain itu jet tempur tua di armada Amerika tidak memiliki kemampuan siluman yang dibutuhkan dalam peperangan modern.

Ditambah lagi karena lebih banyak F-35 yang diproduksi dan harganya telah turun. Harga untuk versi Angkatan Udara telah turun di bawah US$ 80 juta. Angka ini di bawah beberapa pesawat tempur canggih lainnya. Saat masalah dieliminasi, pesawat tempur itu bisa dibilang melakukan lebih baik daripada beberapa kritik yang ada. Marinir telah menggunakannya di Afghanistan, Angkatan Udara Amerika menggunakan di Irak dan Israel menggunakan di Suriah.

Apa pun kekurangannya, F-35 adalah pesawat canggih, yang mampu menghasilkan citra dinamis medan perang yang dapat dibagikan dengan pasukan kawan. Helm mutakhirnya untuk pilot menggabungkan citra dari banyak sensor menjadi satu gambar. Mmeskipun itu, juga, butuh beberapa saat untuk memperbaikinya.

Singkatnya F-35, apa pun yang membuatnya dan betapapun mahal harganya akan bertahan selama beberapa dekade lagi sebagai kekuatan di langit melawan kebangkitan Rusia dan kebangkitan China. Tetapi seperti yang disarankan Jenderal Brown, program tersebut harus diturunkan secara tajam di bawah 1.763 pesawat yang seharusnya didapatkan Angkatan Udara.

Pentagon mengemban tanggung jawab utama untuk mencari tahu bagaimana untuk bergerak maju. Tetapi Kongres juga harus melanjutkan pengawasan ketat terhadap F-35 dan program utama lainnya yang dipraktikkan Senator John McCain sebagai ketua Komite Angkatan Bersenjata Senat. Pada tahun 2016, ia menyebut program F-35 sebagai skandal dan tragedi sehubungan dengan biaya, jadwal, dan kinerja. Dia juga secara teratur menghujat pejabat Departemen Pertahanan. Para pembayar pajak atau rakyat Amerika juga perlu mengetahui apa yang mereka peroleh ketika mereka mengumpulkan miliaran dolar untuk program tersebut. yang pasti F-35 terlalu mahal untuk gagal.