AC-130J Ghostrider Digeber Maksimal di Langit Afghanistan

AC-130J

Gunships AC-130J Ghostrider milik Angkatan Udara Amerika yang terhitung masih baru terbukti sangat dibutuhkan dalam misi di Afghanistan.

Setiap hari pesawat serang besar ini terbang memberikan dukungan udara-dekat dan pengawasan bersenjata untuk operasi-operasi Amerika dan Afghanistan.

Komandan Combined Joint Special Operations Air Component–Afghanistan Kolonel Terence Taylor mengatakan AC-130J Ghostriders telah menerbangkan ratusan serangan sejak memulai misi tempur pada bulan Juni 2019 lalu.

“Setiap malam, AC-130J terbang,” kata Taylor kepada Stars and Stripes melalui telepon Rabu 6 November 2019. “Orang-orang yang mereka dukung, meminta mereka [AC-130J] setiap malam.”

Menurutnya sampai saat ini Ghostriders telah melakukan 218 sorti dan 1.380 jam di langit di atas Afghanistan.

Misi pesawat ini mengalami peningkatan cepat setelah gagalnya pembicaraan damai antara Amerika Serikat dan Taliban pada awal September yang diikuti sumpah Presiden Donald Trump untuk memukul musuh  lebih keras daripada sebelumnya .

“Para Ghostriders telah menyelamatkan hidup,” kata Chief Master Sgt. Edward Fry, tamtama di air component command.

Pejabat Angkatan Udara menyebut Ghostrider seharga US$ 115 juta sebagai pesawat tempur pamungkas karena persenjataannya berupa meriam, rudal, dan bom dipandu laser. Kemampuan Ghostrider untuk melepaskan neraka, termasuk dari howitzer 105 mm dan autocannon 30 mm, telah membantu pasukan Afghanistan baik di medan perang dan secara psikologis.

“Mereka mendengar suara overhead tempur, yang dalam banyak hal berfungsi untuk menguatkan mereka,” kata Fry. “Bahkan jika pesawat itu tidak menembakkan satu pun amunisi, masih mendukung secara psikologis.”

Ghostrider menggantikan AC-130U Spooky, yang menurut pilot sering kesulitan untuk mondar-mandir di ketinggian – kemampuan penting ketika beroperasi di medan pegunungan Afghanistan.

Letnan Kolonel Mark Smith, komandan Skuadron Operasi Ekspedisi Khusus ke-73, yang telah menerbangkan Ghostriders di atas Afghanistan  mengatakan AC-130J yang baru telah meningkatkan mesin hingga dapat terbang lebih tinggi, lebih cepat dan untuk waktu yang lebih lama.

Ghostrider juga telah meningkatkan sensor yang memberikan pandangan medan perang yang lebih baik di udara dan di darat.

Spooky, pendahulu Ghostrider, mendapat cela besar setelah melakukan serangan yang menewaskan 30 orang di rumah sakit Doctors Without Borders di provinsi Kunduz pada tahun 2015.