Saudi Airlines Diminta Perhatikan Menu Penerbangan Haji

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau pihak Saudi Airlines untuk menggunakan produk Indonesia dalam penyajian makanan bagi jemaah haji. Hal ini disampaikan Menag ketika melakukan meal test penerbangan haji Jawa Barat, di Asrama Haji Bekasi, Rabu 5 Juli 2017.

Menag menganjurkan, teh yang disajikan untuk jemaah ketika di pesawat tidak lagi menggunakan produk negara lain. Selain harganya yang relatif mahal, Menag menilai produk Indonesia tidak kalah bagus. Selain itu, Menag menyarankan agar air mineral yang dikemas dalam dus makanan diperbesar ukurannya. Juga agar makanan yang disajikan tidak terlampau pedas dan dapat diterima oleh seluruh jemaah haji. “Kurangi penyajian minuman bersoda karena kurang baik bagi kesehatan, ada baiknya diganti dengan jus dan perbanyak air mineral,” pesan Menteri Agama di Bekasi.

Seksi Penyiapan Transportasi Udara Edayanti mengatakan, pihaknya senantiasa mengedepankan layanan bagi kepuasan jemaah. Untuk itu, makanan yang disajikan dalam penerbangan juga harus memenuhi spesifikasi dan standar internasional, serta lulus pengawasan. Bagi para jemaah yang memerlukan makanan khusus karena alasan kesehatan, kata Edayanti dapat melapor ke pihak embarkasi masing-masing setidaknya 3 hari sebelum jadwal keberangkatan.

Selain makanan di pesawat, embarkasi di setiap provinsi juga menyajikan makanan dengan menu tradisional sesuai daerah masing-masing.  Hal ini, menurut Edayanti ditujukan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada jemaah haji Indonesia.

Pada penyelenggaraan haji tahun ini, Saudi Airlines sebagai penyedia jasa penerbangan menyediakan dua kali makan berat dan satu kali kudapan (snack) yang diperuntukkan bagi jemaah haji ketika berada di kabin pesawat.

Dalam kesempatan itu, Marketing Saudi Airlines Sumista Abdul Rojak menjelaskan kepada Menag perihal makanan apa saja yang akan disediakan kepada para jemaah haji. Sumista juga mengaku kalau pihaknya terus berusaha meningkatkan pelayanan kepada jemaah haji. Menurut Sumista, makanan akan mulai diberikan kepada jemaah satu jam setelah pesawat tinggal landas. Jemaah akan diberikan makanan hangat yang terdiri dari dua pilihan, yakni nasi, sayur, dan daging atau nasi, sayur dan ikan. “Untuk tahun ini, pihak Saudi Airlines menambah berat nasi yang semula 120 gram menjadi 130 gram,” ujar Sumista.

Ia juga menjelaskan bahwa makanan yang diberikan mengandung 1.000 kalori untuk setiap satu kali penyajian. Makanan hangat berikutnya akan dibagikan kepada jemaah pada saat 2 jam sebelum pesawat mendarat di Saudi. Sedangkan kudapan diberikan dalam bentuk kemasan untuk dibawa jemaah sebagai bekal ketika mengurus proses imigrasi. (jpp.gp.id)