Intelijen USAF: Bomber Baru China dan Rusia Sangat Canggih

Sebuah peniaian intelijen terbaru oleh Angkatan Udara AS tentang ancaman asing menyebutkan Rusia dan China siap untuk membawa ke lapangan pembom siluman baru segera setelah 2025.

Laporan setebal 31 halaman baru-baru ini dikeluarkan tetapi tidak tercantum tanggal pastinya. Laporan berjudul “Airborne Threats to U.S. Operations,” dibuat oleh National Air and Space Intelligence Center (NASIC) di Wright-Patterson Air Force Base, Ohio.

Ini merupakan update penilaian Maret 2010 dan termasuk untuk pertama kalinya dimasukkan tentang ancaman dari rudal jelajah hipersonik serta desain jet tempur generasi keenam milik negara asing.

“China dan Rusia saat ini satu-satunya negara dengan ancaman paling dekat yang dilengkapi dengan sistem aerodinamis dan angkatan udara untuk menantang pasukan AS dan koalisi,” tulis laporan tersebut sebagaimana dikutip Inside Defense Senin 19 September 2016.

Laporan ini mencatat perkembangan bomber jarak jauh dan menengah baru oleh Beijing dan Moskow.

“Pembom siluman baru sedang dikembangkan di China dan Rusia untuk tujuan utama menyerang target global dan regional,”  tulis NASIC.

“Teknologi Stealth terus memainkan peran kunci dalam [penelitian dan pengembangan] dari pembom baru yang diperkirakan akan mencapai kemampuan operasional awal dalam jangka waktu sekitar 2025.”

Jadwal ini mirip dengan upaya Angkatan Udara untuk mengembangkan bomber serangan jarak jauh baru B-21 yang dijadwalkan akan terbang pada pertengahan 2020.

“Pembom China dan Rusia baru akan memiliki kemampuan tambahan upgrade spektrum penuh atas armada bomber operasional dan akan mempekerjakan banyak teknologi Dalam laporan itu juga dilampirkan konsep desain bomber China yang akan menggunakan dua ekor sementara konsep PAK-DA menyerupai B-2. Gambar desain ini sudah ada internet selama ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.