TODAY HISTORY: Cebu Pacific Flight 387 Hancur Tabrak Gunung

Cebu Pacific Flight 387 Hancur di Gunung
Koran Manila Standard memberitakan korban hilang 106 orang yang diralat kemudian. (FOTO: no-benta.blogspot.com)

Hari ini beberapa tahun lalu, terdapat sejumlah peristiwa bersejarah yang layak dicatat untuk dunia penerbangan. Berikut rekaman sejarah aviasi yang dihimpun flightzona khusus untuk Anda.

1998

Cebu Pacific Penerbangan 387 pesawat McDonnell DC-9-32 (reg RP-C1507) jatuh menghempas lereng Gunung Sumagaya dekat kota Cagayan de Oro, Filipina. Semua awak dan penumpang berjumlah 104 tewas dalam kejadian itu. Kondisi gunung yang tertutup kabut sementara ini menjadi kesimpulan penyebab tragedi tersebut.

Cebu Pacific Flight 387 Hancur Tabrak Gunung
Koran Manila Standard memberitakan korban hilang 106 orang yang diralat kemudian. (FOTO: no-benta.blogspot.com)

Namun delapan belas tahun berlalu sejak kecelakaan tragis pesawat Cebu Pacific itu, masih terdapat pertanyaan tetap belum terjawab tentang apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang semestinya bertanggungjawab dalam kecelakaan tersebut.

Pertanyaan-pertanyaan seperti apakah peta medan yang disediakan Otoritas Penerbangan Sipil Filipina (CAAP) kepada pilot menyesatkan, dan apakah peta itu telah diperbaiki untuk menghindari risiko kecelakaan lain di daerah yang sama, tak juga terjawab hingga kini.

Para tim penyelamat mengatakan insiden kecelakaan yang melibatkan pesawat sebesar McDonnell DC-9 di masa depan masih akan menghadapi masalah dalam hal koordinasi, peralatan dan tenaga terlatih.

Tim penyelamat mencatat tidak ada evaluasi dilakukan setelah penyelamatan. Bahkan lokasi yang tepat dari lokasi kecelakaan pun simpang siur, ada yang mengatakan terjadi di Gunung Sumagaya sementara lainnya mengatakan di Gunung Lumot.

Cebu Pacific Flight 387 Hancur Tabrak Gunung

Tim Penyelamat mencari jasad korban jatuhnya pesawat Cebu Pacific Penerbangan 387. (FOTO: geocities.ws)

Laporan CAAP yang keluar beberapa tahun kemudian menyebabkan kegemparan di kalangan pejabat dan penyelamat yang terlibat dalam operasi itu.

Laporan yang ersimpan di Perpustakaan Nasional di Manila itu berisi pernyataan yang menyalahkan pilot kapten Cebu Pacific Penerbangan 387, Paulo Justo dan kopilotnya Erwin Golla. Kedua awak kokpit itu dianggap melewati rute penerbangan yang asing dan terlalu nekat terbang di tengah cuaca buruk.

Sebuah laporan Manila Standard tertanggal 27 Maret 1998 yang dikutip kemudian oleh kepala ATO Carlos Tanega mengatakan bahwa “beberapa pelanggaran dalam aturan keselamatan penerbangan” seperti kontrol operasional yang buruk dan kurangnya pelatihan pilot dan dispatcher berkontribusi tinggi terhadap terjadinya kecelakaan itu.

Selanjutnya: F-16 Fighting Falcon terbang perdana…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.