Ini 4 Mitos Seputar Makanan di Pesawat. Anda Percaya?

Makanan di pesawat selalu menjadi perhatian penumpang. Banyak yang meragukan kebersihan dan kesehatannya, namun juga banyak yang menilai makanan di pesawat adalah simbol status sosial seorang penumpang pesawat terbang. Makin mewah hidangannya di kelas mahal, maka makin dinilai penumpang yang berkelas. Berikut mitos seputar makanan di pesawat seperti dikutip USA Today.

1. Semua makanan dibekukan dan dipanaskan sebentar saat hendak dihidangkan

Menempuh perjalanan jauh di pesawat mau tidak mau harus makan di pesawat. Namun ada pertanyaan yang pasti terlintas. Apakah para awak kabin sibuk memasak di dapur pesawat layaknya di hotel? Jawaban klise pun muncul, pasti yang disajikan makanan beku dan dipanaskan sebentar sebelum dihidangkan.
Mitos ini tentu tidak salah. Seorang pramugari United Airlines, Heather Poole menjelaskan, tidak semua makanan dibekukan.
Ada juga yang sudah dikemas hangat dan disimpan dalam alat agar tetap segar dan hangat tanpa merusak kualitas makanan. Soal kebersihan, semua makanan disegel dengan plastik higienis.

 

Dragonair Ubah Nama Jadi Cathay Dragon
Brand Dragonair sudah sangat kuat di China, sehingga Cathay Pacific Airways tetap membutuhkan brand Dragonair di Negeri Panda.

2. Makanan berkualitas tinggi hanya untuk kelas bisnis dan kelas utama

Ini adalah kesan yang selalu muncul. Tidak salah memang. Pepatah mengatakan tidak ada makan siang yang gratis. Artinya Anda ingin mendapat pelayanan lebih maka tentu harus siap membayar lebih. Jelas tidak adil membandingkan tarif kelas bisnis dan kelas utama dengan kelas ekonomi sementara pelayanan yang didapat pembeli harus sama.
Jenis makanan di setiap kelas mungkin saja berbeda. Namun soal kualitas tentu maskapai tetap memakai standar tinggi. Kualitas disini meliputi bahan makanan, kebersihan makanan dan kesegaran bahan makanan.

3. Lupakan soal rasa yang penting tampilan sempurna

Ini yang seringkali dipikirkan penumpang pesawat terbang. Ekspektasi yang tinggi terhadap makanan di pesawat membuat penumpang membandingkan dengan makanan cepat saji atau menu favorit di restauran biasa. Alhasil, bisa jadi ada yang tidak terpuaskan. Perlu diingat, makanan di pesawat tentu tidak sama dengan yang di restauran atau warung makan biasa. Makanan ini dibuat secara massal dan tentu saja memiliki standar sendiri. Sekali lagi, ingat, ini bukan warung makan. Meski demikian, bukan berarti aspek kelezatan di abaikan. Memang soal rasa soal selera, namun banyak penumpang jarak jauh mengaku puas dengan kelezatan makanan di pesawat.

4. Makanan dirancang untuk membuat penumpang rileks bahkan tertidur.

Ini adalah mitos yang paling membuat penumpang sedikit mengerutkan dahi. Bagi penumpangdi Amerika ini adalah mitos yang tidak jarang menjadi serius dan sebaliknya tak jarang jadi bahan lelucon.
Pramugari United Airlines, Heather Poole mengatakan selama dua puluh tahun bekerja sebagai awak kabin, mitos tersebut tidakpernah terbukti. Menurutnya itu hanyalah lelucon yang selalu muncul di antara penumpang dan tidak perlu dianggap serius. Percayakah Anda?….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.