Soal Kabar Pembatalan Pembelian Su-35 Indonesia, Ini Kata Rusia

Sputniknews

Beberapa waktu lalu beredar kabar kuat bahwa pemerintah Indonesia membatalkan rencana pembelian jet tempur Su-35 dari Rusia.

Menanggapi kabar tersebut Rusia mengaku sejauh ni belum menerima pembalatan resmi dari pemerintah Indonesia terkait rencana pembelian jet tempur superioritas udara tersebut.

“Tidak ada pembatalan resmi, tidak ada yang mengirimi kami dokumen apa pun dalam hal ini dan tidak memberi tahu kami secara lisan, jadi saya pikir ini adalah informasi yang kurang diverifikasi. Kami berharap kontrak ini akan dilaksanakan, terutama karena Indonesia tertarik untuk memperoleh pesawat ini,” kata kata Dmitry Shugaev, Direktur Layanan Federal untuk Kerjasama Teknik Militer Rusia dalam sebuah wawancara dengan televisi Rossiya 24 yang ditayangkan pada hari Senin.

Kantor berita Bloomberg , mengutip sumber, sebelumnya melaporkan bahwa pemerintah Trump telah memaksa Indonesia untuk meninggalkan kesepakatan dengan Rusia.

Kontrak yang disimpulkan pada tahun 2018 menyebutkan Rusia dan Indonesia telah menyetujui penjualan 11 pesawat Su-35 dengan kontrak senilai US$ 1,154 miliar. Namun, kesepakatan itu bisa mengakibatkan sanksi Amerika di bawah CAATSA.

“Indonesia baru-baru ini memutuskan untuk tidak bergerak maju dengan rencana untuk membeli 11 jet tempur Sukhoi Su-35 dengan harga sekitar US$ 1,1 miliar,” tulis Bloomberg mengutip pejabat yang mengetahui masalah tersebut dan meminta untuk tidak disebutkan namanya karena rincian diskusi tetap rahasia.

Pemerintahan Presiden Joko Widodo khawatir Amerika akan mengambil tindakan hukuman terhadap perdagangan jika itu berlanjut dengan kesepakatan China, kata pejabat itu.

Pejabat yang dikutip Bloomberg juga menambahkan dalam beberapa pertemuan dengan sejumlah pejabat Amerika, termasuk menteri pertahanan, pejabat Indonesia berulang kali bertanya mengapa mereka diminta tidak membeli jet tempur Rusia.

Amerika mengatakan itu adalah kebijakan mereka, seraya menambahkan bahwa Indonesia menduga itu juga karena jet tempur Rusia akan memberikan keunggulan atas tetangga-tetangga Australia dan Singapura.

Sebaliknya Amerika mengatakan kepada orang Indonesia untuk mempertimbangkan membeli F-16 Viper buatan Amerika, kata pejabat itu. Namun, kata pejabat itu, Indonesia malah mencari cara untuk menegosiasikan pembelian pesawat F-35 yang dikembangkan sebagai bagian dari program Joint Strike Fighter.