Airbus dan Boeing Terus Bersaing dalam Produksi Pesawat

Dua produsen pesawat terbesar di dunia, Airbus dan Boeing nampaknya terus bersaing ketat dalam produksi dan pesanan pesawat. Di semester pertama tahun 2017, bisa dikatakan bahwa Airbus sedikit lebih unggul. Mereka mencatatkan jumlah pesanan dan produksi yang lebih tinggi secara rata-rata dari data tahun lalu.

Boeing, meskipun tidak begitu buruk, nampaknya harus bekerja lebih keras. Apalagi kini pemin di sektor ini kini bertambah, dengan masuknya Cina ke lapangan produksi pesawat berbadan lebar.

Produsen pesawat Eropa Airbus mengatakan pada bahwa mereka telah menerima 203 pesanan dalam enam bulan pertama tahun ini dan mengirim 306 jetliner. Airbus juga mengatakan bahwa mereka menerima 138 pesanan untuk pesawat A330 dan A320 hanya dalam bulan Juni saja, tepatnya di pertunjukan udara Paris di Le Bourget. Pada Juni itu juga, Airbus mengirimkan 64 pesawat. Di Le Bourget, Airbus juga berjaya dengan menerima pesanan 100 pesawat A320 neo. “Berdasarkan aktivitas pengiriman terbaru ini, total pengiriman jet secara keseluruhan adalah 6.771 tepat pada 30 Juni, jumlah itu merupakan jumlah sembilan tahun produksi,” kata sumber di Airbus.

Dalam bulan Juni, Airbus juga telah menerima pesanan utama dari China untuk 140 pesawat seharga 22,8 miliar dollas AS ketika kunjungan Presiden Xi Jinping ke Berlin.

Sementara itu, Boeing Co, menyatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan 183 pesawat jet pada kuartal kedua tahun ini, turun dari 199 dalam periode sama tahun sebelumnya. Perusahaan ini juga hanya mengirimkan 123 pesawat seri 737 pada kuartal terakhir, dibandingkan dengan 127 pada periode yang sama tahun lalu. Pengiriman 787 Dreamliner-nya turun menjadi 33 dalam tiga bulan berakhir padahal tahun lalu mereka mengirim 38 buah pesawat.

Boeing memang sedang beralih ke versi yang lebih baru dari pesawat yang paling populer di dunia, yaitu 737. Perusahaan ini telah mengirimkan pesawat seri MAX 737 pertama, versi terbaru, ke Malindo Air yang berbasis di Malaysia pada bulan Mei. Boeing juga mengatakan bahwa pihaknya menerima pesanan total 212 pesawat pada kuartal kedua.