Eurofighter Tawarkan Typhoon Swing-Role ke Indonesia, F-16 dan Gripen Terus Bergerilya

Typhoon

Eurofighter menawarkan versi terbaru dari Typhoon untuk program penggantian F-5 di Indonesia. Pesawat akan dilengkapi radar e-Scan  Captor-E  dan kemampuan untuk menembakkan rudal stand off Storm Shadow  dan Brimstone 2. Kedua senjata ini  menawarkan kemampuan anti-kapal, sementara integrasi rudal Marte 2 yang didedikasikan anti-kapal sedang berlangsung. Sementara rudal Meteor dan ASRAAM / Iris-T menyediakan kemampuan udara ke udara.

Dengan senjata dan teknologi fusi sensor canggih ini, Typhoon dapat melakukan operasi swing-role , di mana pilot mampu beralih dari pran udara ke udara menjadi peran udara ke permukaan atau sebaliknya  tanpa harus melakukan pendaratan untuk konfigurasi ulang.

Kemampuan ini telah dibuktikan oleh Typhoon dalam pertempuran, dan dipandang oleh Eurofighter sebagai pertimbangan penting dalam konteks Indonesia.

Memimpin kampanye penjualan untuk konsorsium Eurofighter di Indonesia adalah Airbus, yang mewakili unsur Jerman dan Spanyol dari program empat negara. Airbus memiliki sejarah 40 tahun dari industri kerjasama dengan PTDI, dimulai dengan produksi helikopter Bo 105 Jerman dan tumbuh melalui produksi jenis Eurocopter Group. Kerjasama sukses ini telah melahirkan  pesawat angkut C212 dan C295, dan co-pengembangan CN235.

Kolaborasi yang telah menghasilkan 600 pekerjaan teknologi tinggi yang diciptakan di Indonesia, dan Airbus melihat kerjsama pada Typhoon sebagai langkah logis berikutnya . Perusahaan telah mengusulkan pembentukan jalur perakitan akhir ke PTDI di Bandung yang akan digerakkan dari  garis produksi di Getafe Spanyol, yang juga akan memproduksi komponen.

Airbus sebagaimana dikutip IHS Jane dari ajang Indo Defence 2016 mengatakan hal yang lebih penting adalah transfer teknologi untuk sistem dan teknik produksi ke Indonesia.

Ini tidak hanya akan membantu membawa lebih banyak perusahaan lokal ke dalam rantai pasokan untuk produk Airbus, menciptakan lebih banyak lagi lapangan pekerjaan teknologi tinggi, tetapi juga membantu industri Indonesia dalam memenuhi komitmen pembangunan untuk program pesawat tempur IF-X yang dilakukan dengan Korea Selatan.

Tidak hanya Typhoon yang terus berusaha mengisi kebutuhan jet tempur pengganti F-5. Lockheed Martin dan SAAB juga terus bergerilya untuk menggusur Su-35 yang disebut-sebut sebagai calon paling kuat meski belum ada keputusan resmi. Lockheed akan menawarkan F-16V sementara SAAB mengusung Gripen varian terbaru.