Pax Australia Bikin Rusuh di Pesawat AirAsia Xtra

AirAsia-X
Wikipedia

Otoritas Bandara Wilayah IV Bali dan Nusa Tenggara tengah memeriksa seorang penumpang berkewarganegaraan Australia yang bikin rusuh di pesawat AirAsia Xtra dalam perjalanan udara dari Sydney menuju Denpasar.

“Kami masih periksa dengan melibatkan dokter RSUP Sanglah dan Kantor Kesehatan Pelabuhan,” kata Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Bali dan Nusa Tenggara, Yusfandri Gona di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, seperti dikutip Antara.

Dia mengagendakan pemeriksaan kejiwaan terhadap Dolden Aaron Gerrad, 24, pemuda Australia yang kedapatan berulah saat di dalam kabin pesawat dalam rute internasional tersebut. Perwakilan Konsulat Jenderal Australia di Denpasar juga telah dihubungi untuk mengakomosaipemeriksaan terhadap warga negara asing itu.

Yusfandri menjelaskan, tindakan Dolgen selama dalam penerbangan AirAsia Xtra dengan nomor XT-823 itu diketahui berbicara kasar dengan suara keras.

Meski sempat ditenangkan awak kabin, ia tidak juga mereda bahkan terus berkata kasar kepada kru dan penumpang lainnya. Bahkan Gerrard sempat mengancam hendak meloncat dari pesawat. Awak kabin pun kemudian melaporkan kepada pilot untuk selanjutnya dilaporkan kepada petugas di darat.

Sesaat setelah mendarat di Bali pada Kamis (26/5) sore, ia kemudian digiring ke Polsek KP3 Bandara Ngurah Rai. “Tindakan pelaku itu termasuk unruly passenger yang dapat mengganggu penerbangan,” ucapnya.

Dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Petugas Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Gerrard mengaku, dia telah bercanda ingin meloncat dari pesawat yang dinaikinya. Dalam ‎BAP tersebut, Gerrard bersama rekannya saat itu jalan dari toilet pesawat dan bercerita tentang sky diving.

“Nah, saat cerita itu ternyata Aaron [Gerrard] berucap bahwa dirinya akan menjadi orang pertama yang jumping dari pesawat. Setelah ditegur kru pesawat dan diberi tahu tidak boleh bercanda seperti itu, dan apabila masih terus bercanda maka kru akan melaporkan, Aaron justru mengatakan dirinya tidak takut dengan petugas keamanan,” jelas petugas PPNS Ade Yuliana.

Menurut Ade, kondisi Gerrard yang tampak sehat dan segar meski mengaku sedih lantaran masa liburannya harus berakhir dengan masalah melanggar UU No 1/2009 tentang Penerbangan.

Unruly Passenger atau penumpang berulah dan tidak bisa dikendalikan selama dalam penerbangan seperti itu bukan yang pertama kalinya terjadi dalam penerbangan menuju Bali. Sebelumnya pada Jumat (24/4/2014) Matt Christoper, 28, juga ditangkap aparat lantaran menggedor-gedor pintu kokpit saat dalam penerbangan dari Brisbane menuju Denpasar.

Pria yang menumpangi pesawat Virgin Airlines itu akhirnya diketahui tengah berada dalam pengaruh minuman beralkohol atau mabuk.

Sebelumnya pada Senin (23/5/2016) seorang penumpang dari Hong Kong, Liem Nang Sang, 39, juga diperiksa Otoritas Bandara karena kedapatan merokok di dalam pesawat Citilink saat dalam perjalanan udara dari Surabaya menuju Denpasar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.