Gunakan Pesawat Bekas, Air Force One Baru Mulai Dibangun

Satu dari dua pesawat Boeing 747-8 yang awalnya dibeli maskapai Rusia mulai dimodifikasi sebagai VC-25B Air Force One. Pesawat yang akan melakukan perjalanan ke seluruh dunia mewakili Amerika Serikat.

VC-25B, “Air Force One” berikutnya, adalah program untuk merancang, memodifikasi, menguji, dan mengirimkan dua pesawat untuk menggantikan VC-25A yang saat ini berfungsi sebagai Gedung Putih Terbang selama 30 tahun ke depan.

Seperti diketahui call sign “Air Force One” diberikan ketika Presiden berada di pesawat dan VC-25B akan memastikan transportasi Presiden Amnerika yang aman dan mendunia.

Sembari mengudara Presiden dapat menjalankan tugas sebagai Panglima Perang, Kepala Negara, dan Kepala Eksekutif. Program ini dikelola oleh Air Force Life Cycle Management Center’s Presidential & Executive Airlift Directorate.

Sebagaimana dilansir laman Air Force Life Cycle Management Center Kamis 12 Maret 2020 fase pertama modifikasi pesawat melibatkan pemotongan area kulit dan struktur besar di bagian depan dan belakang lobus bawah pesawat dan kemudian memasang dua superpanel yang baru diproduksi.

Superpanel berisi peningkatan struktural dan potongan untuk pintu lobus bawah VC-25B termasuk lantai internal untuk persyaratan misi.

Personil dari tim Kantor Program VC-25B Boeing dan Angkatan Udara memulai hari pertama modifikasi dengan menyapu benda asing untuk memastikan area kerja bebas dari puing-puing.

Chris Ahsmann, Wakil Presiden Boeing dan Manajer Program VC-25B, menekankan kepada tenaga kerja untuk bekerja dengan rajin sambil mengikuti prosedur yang ditentukan.

David Moenter, Manajer Program Sistem Misi VC-25B, lebih lanjut berbicara kepada tim, “Anda berada di sini sebagai yang terbaik dari negara kami, Anda mewakili semua orang Amerika dalam pekerjaan yang Anda miliki sebelum Anda mengubah dua 747 telanjang ini menjadi pesawat yang akan dengan bangga mewakili negara kita di seluruh dunia. ”

Modifikasi VC-25B pada pesawat 747-8 akan mencakup peningkatan daya listrik, sistem komunikasi misi, fasilitas medis, interior eksekutif, dan kemampuan operasi darat yang otonom. Pekerjaan sedang dilakukan di fasilitas Boeing di San Antonio, Texas. Pesawat baru diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2024.

Pesawat bekas

Angkatan Udara Amerika Serikat membeli dua pesawat Boeing 747 yang awalnya dipesan oleh perusahaan Rusia untuk digunakan sebagai Air Force One.

Langkah ini mengurangi biaya untuk pembangunan pesawat kepresidenan yang sempat dicemooh oleh Trump yang menilai biaya pembangunan pesawat sebesar US$4 miliar adalah di luar kendali. “Saya rasa ini konyol,” kata Trump Desember 2016 lalu.

Dua pesawat yang sudah dibuat tetapi mangkrak tersebut awalnya dipesan oleh Transaero Rusia pada tahun 2013,  namun tidak pernah dikirim. Boeing rencananya akan membuat empat pesawat untuk perusahaan Rusia tersebut, namun berhenti saat perusahaan tersebut bangkrut pada 2015. USAF setuju untuk membeli pesawat Rusia seharga US$390 juta saja.

Harga ini tentu jauh lebih murah karena harga sebenarnya karena satu Boeing 747-8 harganya sekitar US$ 386 juta, yang berarti bahwa jika USAF mendapatkan dua pesawat  senilai $ 390 juta  maka akan menghemat sekitar 50 persen.