Dari Me-262 Hingga Gloster Meteor, Inilah Jet Tempur Pertama di Dunia

Pada bulan Februari 1945, pilot terkenal Soviet Ivan Kozhedub berhasil menghancurkan Me-262 milik Nazi Jerman, pesawat tempur bermesin jet pertama di dunia.

Peristiwa itu terjadi di tahap akhir Perang Dunia II pada tahun 1945 ketika penerbangan militer akhirnya memasuki era jet. Pada saat itu beberapa negara berusaha mengembangkan pesawat tempur dengan teknoloti baru tersebut. Berikut tiga pesawat bermesin jet pertama yang dibangun di dunia.

Me-262

Jet tempur operasional pertama yang dioperasikan di dunia, Messerschmitt Me-262 memasuki layanan dengan Luftwaffe pada musim semi 1944, ketika Nazi Jerman mulai kehilangan keunggulan udaranya di Perang Dunia II.

Mesin canggih pesawat membantu untuk terbang dengan kecepatan hingga 900 kilometer per jam dan naik ke  ketinggian 11.000 meter. Me-262 dipersenjatai dengan empat senjata 30-mm MK-108 plus 24 roket tanpa kendali R4M untuk melawan pembom musuh.

Secara keseluruhan, pilot yang menerbangkan pesawat seperti itu menembak jatuh sekitar 150 pesawat musuh dan kehilangan sekitar 100 Me-262.  Para ahli memperkirakan rendahnya pelatihan pilot Jerman menjadikan banyaknya pesawat baru terseut jatuh. Selain itu karena dibuat cepat pesawat juga mengalami masalah keandalan mesin dan masalah terkait logistik.

Meski menjadi desain canggih pada zamannya, Me-262 tidak pernah menjadi senjata super Nazi Jerman. Selain berbagai masalah di teknologi baru, pesawat juga memiliki kemampuan manuver yang lebih buruk daripada pesawat piston.

MiG-9

Jet tempur pertama Soviet MiG-9 melakukan penerbangan perdananya pada 24 April 1946. Kecepatan jet turbo-prop ini sekitar 910 kilometer per jam, dengan ketinggian terbang 13.500 meter dan jangkauan 800 kilometer. MiG-9 dipersenjatai dengan senjata 37-mm N-37 dan dua senjata 23-mm NS-23.

MiG-9 diproduksi dari tahun 1946 hingga 1948, ketika kemudian USSR menciptakan pesawat tempur MiG-15 yang lebih canggih.

Lebih dari 600 MiG-9 dibangun pada saat itu. Namun pada awalnya, para pilot takut menerbangkan pesawat tanpa baling-baling, sementara teknisi tidak memiliki pengalaman layanan yang memadai. Untuk mempercepat pengembangan MiG-9, kelompok-kelompok insinyur dari pabrik-pabrik dikirim ke semua unit Angkatan Darat Soviet tempat MiG-9 beroperasi.

F-80

Lockheed F-80 Shooting Star adalah jet tempur pertama Amerika. Pesawat lepas landas untuk pertama kalinya pada 8 Januari 1944. Pesawat ini dibangun hanya dalam waktu 143 hari untuk memperkuat Angkatan Udara Amerika di Eropa selama Perang Dunia II tetapi baru mulai memasuki layanan pada akhir 1945.

Menggunakan desain monoplane klasik dengan sayap lurus rendah dan satu ekor, F-80 mampu terbang dengan kecepatan 933 kilometer, dengan ketinggian 14.000 meter dan jangkauan 800 kilometer. Persenjataan termasuk enam senapan mesin 12,7 mm, serta bom dan rudal yang tidak terarah.

Pesawat digunakan pertama dalam pertempuran ketika Perang Korea 1950-1953. Selama empat bulan pertama perang F-80 melakukan 15.000 serangan mendadak sebagai pembom tempur.

Gloster Meteor

Jet tempur Inggris pertama, Gloster Meteor, melakukan penerbangan perdananya pada 5 Maret 1943, dan setahun kemudian memasuki layanan di Royal Air Force (RAF). Pesawat dengan satu tempat duduk ini dilengkapi dengan dua mesin turbojet Welland Rolls-Royce W.2B / 23C dengan daya dorong masing-masing 771 kilogram.

Pesawat memiliki kecepatan maksimum 676 kilometer per jam dengan jangkauan 2.000 kilometer dan ketinggian 15.000 meter. Meteor Gloster dipersenjatai dengan empat senjata 20 mm yang membantu pesawat berhasil menghancurkan roket V-1 Jerman atau disebut sebagai ‘bom terbang’.

Sebanyak 14 bom semacam itu dilenyapkan oleh pesawat Gloster Meteor yang pada musim semi 1945, mendapat izin untuk melakukan “free hunting”  atau “perburuan bebas” di wilayah Jerman. RAF hanya kehilangan dua Meteor Gloster yang bertabrakan satu sama lain dalam cuaca buruk saat kembali dari misi.