Amerika Naikkan Bea Masuk Pesawat Eropa hingga 15%

Kantor perwakilan dagang Amerika Serikat atau US Trade Representative  (USTR)  menaikkan tarif pada pesawat besar Eropa hingga 15% atau  naik dari retribusi 10% yang diterapkan Oktober 2019 lalu. Keputusan ini terkait perselisihan yang sedang berlangsung mengenai subsidi.

“Amerika Serikat meningkatkan tarif bea tambahan yang dikenakan pada pesawat yang diimpor dari UE menjadi 15% dari 10%, efektif 18 Maret 2020, yang akan membuat modifikasi kecil tertentu lainnya,” kata USTR dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada 14 Februari 2020.

Kenaikan menjadi 15% sebagai respons terhadap laporan Organisasi Perdagangan Dunia terkait sengketa subsidi lama yang melibatkan Airbus. Laporan itu, dirilis 2 Desember 2019, menyimpulkan bahwa perubahan yang dibuat untuk pinjaman pembangunan A350 dan A380 tidak cukup untuk membawa pemerintah-pemerintah Eropa  mematuhi rekomendasi WTO.

Pada 12 Desember Perwakilan Dagang Amerika mengumumkan peninjauan tarif dan meminta komentar publik dan dikatakan menerima lebih dari 26.000 tanggapan.

“Berdasarkan ulasan ini, Perwakilan Dagang Amerika telah memutuskan untuk merevisi tindakan yang diambil dengan meningkatkan tingkat bea tambahan pada pesawat sipil besar tertentu, dan dengan memodifikasi daftar produk lain dari negara anggota Uni Eropa saat ini dan bekas negara anggota UE yang dapat 25% bea masuk, ”tulis USTR dalam keputusannya.  Dengan keputusan baru ini, tarif untuk produk-produk non-pesawat tetap 25%.

Airbus memiliki kehadiran besar di Amerika, termasuk situs perakitan A320 dan A220 di Mobile, Alabama. Dikatakan pada bulan Oktober bahwa 40% dari pengadaan terkait pesawat berasal dari perusahaan-perusahaan Amerika. Putusan  itu berlaku untuk pesawat terbang yang dibangun di Eropa, berarti bahwa bagian-bagian yang yang akan dirakit di Mobile tampaknya dibebaskan dari tarif tambahan.

Meski operator Amerika dengan armada Airbus besar seperti Delta Air Lines dan JetBlue akan menerima beberapa pengiriman mereka dari Mobile, sebagian besar pesawat Airbus masih diproduksi di pusat perusahaan di Eropa yaitu Hamburg dan Toulouse.

Tidak jelas apa dampak dari kenaikan tarif ini terhadap maskapai penerbangan yang terkena dampak, serta penumpang harus membayar tarif lebih tinggi sebagai hasilnya.

Airbus telah bekerja untuk mengurangi dampak dari kenaikan tarif sejak awal diberlakukan. Kepala eksekutif Guillaume Faury menyatakan pada  13 Februari bahwa tarif telah memiliki “dampak langsung” pada pelanggan pesawat komersial Amerika yang “kami sedang bekerja untuk mengelola”.

“Akhir tahun ini WTO diharapkan memberi wewenang kepada UE  mengenakan tarif pada produk-produk Amerika. Kami berharap bahwa Amerika dan UE akan menemukan penyelesaian yang dinegosiasikan untuk menghindari kerusakan lebih lanjut, ”katanya.