F-14 Tomcat, Legenda Sang Petarung Langit

041123-N-5345W-015

Tomcat in Combat

Untuk kali pertama Angkatan Laut AS mengarahkan Tomcat ke Vietnam pada 1975 untuk memberikan perlindungan udara selama evakuasi Amerika dari Saigon. Keberhasilan paling awal dalam pertempuran udara terjadi ketika melawan Libya pada awal 1980-an.

Beroperasi dari USS Nimitz, pesawat itu berhasil mencetak sejumlah kemenangan melawan pesawat buatan Rusia yang dioperasikan oleh Angkatan Udara Libya.

Kombinasi beban senjata umum dari F-14

  • 2 Sidewinder + 2 Phoenix + 2 Sparrow AAM
  • 2 Sidewinder + 4 Phoenix
  • 2 Sidewinder + 6 Sparrow
  • 4 Sidewinder + 4 Phoenix

Ada juga pilihan untuk membawa 6 rudal Phoenix bersama dengan 2 Sidewinder, tetapi opsi ini jarang digunakan saat beroperasi dari kapal induk karena beratnya akan melebihi batas dan mustahil untuk mendarat di kapal induk kecuali rudal itu ditembakkan dulu sebelum pendaratan.

The usual missile load during the Cold War. Only 1 AIM-54 was generally carried.
The usual missile load during the Cold War. Only 1 AIM-54 was generally carried.

Rudal Phoenix memiliki kecepatan Mach 4 +, dengan kisaran 200 km dan ketinggian pesawat 10-100,000 kaki. Ini sangat penting karena itu satu-satunya AAM di persediaan AS yang mampu menangani rudal jelajah kecepatan tinggi Rusia.

F-14 secara rutin juga melakukan apa yang setiap jenis pesawat NATO telah lakukan secara rutin selama 50 tahun terakhir yakni mencegat dan mengawal bomber Tu-95 Rusia yang kerap usil mendekati operator AS.

F-14 Tomcat VF-114 escorting TU-95 Bear
F-14 Tomcat VF-114 escorting TU-95 Bear

Mulai tahun 1981, Tomcat ditugaskan peran lain selain armada pertahanan. Pesawat ini menjadi platform pengintaian utama Angkatan Laut AS dan dilengkapi dengan Tactical Airborne Reconnaissance Pod System (TARPS). Berbekal pod ini dan rudal yang biasa mereka bawa, Tomcat melakukan misi di Somalia, Libya, Iran, dan Lebanon dengan sukses besar.

Pertempuran besar pertama untuk Tomcat adalah Perang Teluk 1991. Sepanjang perang, Combat Air Patrol, Reconnaissance dan Aerial Escort Air adalah peran utama F-14. Tapi radar jarak jauh dan rudal dari F-14 secara luas ditakuti oleh Irak.

MiG Irak sulit untuk melarikan diri setelah mereka terkunci oleh radar F-14s dan biasanya ditembak jatuh oleh jet tempur USAF. TARPS secara luas digunakan untuk melaksanakan pengawasan dan penilaian kerusakan pertempuran. Namun dalam pertempuran ini F-14 tidak menembak jatuh satupun pesawat kecuali helikopter Mi-8 Irak.

F-14 with a full load of 6 AIM-54 Phoenix missiles
F-14 with a full load of 6 AIM-54 Phoenix missiles

A-6 Intruder adalah tulang punggung dari misi serangan USN. Ketika A-6 Intruder sudah pensiun, Angkatan Laut sangat membutuhkan pesawat untuk mengisi peran serangan dan F-14 diupgrade dengan Presisi Guided Munitions (PGM) untuk serangan darat.

The Tomcat in its ‘Bombcat’ mode
The Tomcat in its ‘Bombcat’ mode

Tomcat ini yang kemudian dijuluki ‘Bombcats’ karena mereka melakukan operasi pemboman dari awalnya peran murni mereka adalah jet tempur murni.

Saat mereka melakukan misi pengeboman menggunakan Bom Dipandu Laser dan bom Gravity, menjadi era terakhir Tomcat di Angkatan Laut AS yang menginginkan sebuah pesawat multi-peran yang lebih ekonomis dan lebih kecil. Abad ke-21 adalah awal dari akhir era F-14 Tomcat.

Next: Tomcat Iran