JF-17 Block 3 vs F-16C: Jet Tempur Baru Pakistan ini akan Mampu Meninggalkan Falcon

JF-17 dan F-16 Pakistan

Program pesawat tempur ringan generasi keempat JF-17 yang dikembangkan oleh Chengdu Aircraft Industry Group China dan Pakistan Aeronautical Complex, telah menjadi pusat rencana modernisasi armada Angkatan Udara Pakistan – dengan jumlah pesawat tempur JF-17 yang akan akan diterjunkan direncanakan melebihi 200 pesawat.

Sebelumnya, atau sampai saat ini,  sebagian besar armada Pakistan terdiri dari jet-jet era Perang Dingin yang hampir usang, termasuk beberapa ratus platform Mirage III dan Mirage 5 ditambah J-7 China. Jet tempur paling modern adalah F-16 Fighting Falcon  dengan jumlah minoritas.

Situasi ini menjadikan JF-17 telah membantu membawa armada ke standar yang jauh lebih modern. Memproduksi pesawat di dalam negeri, dan desainnya yang ringan dengan biaya operasional rendah dan persyaratan perawatan mudah, membuat menyingkirkan pesawat tempur yang lebih tua akan lebih mudah.

JF-17 Block 2, seri kedua dari pesawat tempur ini, dianggap sebanding dalam kemampuannya dengan F-16, meskipun varian F-16C yang lebih modern masih menikmati beberapa keunggulan kinerja penerbangan.

JF-17 memang mempertahankan sejumlah keunggulan lain, termasuk ketinggian operasional yang lebih tinggi dan kemampuan anti kapal yang jauh lebih unggul karena jenis-jenis amunisi yang dapat diaksesnya seperti rudal jelajah C-802.

Namun, dari sekitar 65 F-16 yang beroperasi di Pakistan, hanya 18 yang memiliki standar F-16C dan sisanya adalah F-16A yang lebih tua dan tidak memiliki sensor, avionik dan sistem peperangan elektronik modern serta daya tahan yang kurang. Dengan demikian F-16C membentuk apa yang bisa dikatakan sebagai elite kecil Angkatan Udara Pakistan yang melebihi kemampuan F-16A asli dalam pertempuran jarak jauh  dibandingkan JF-17 Block 2.

Dengan pesawat tempur JF-17 Block 3 yang diluncurkan pada bulan Desember 2019, dan diperkirakan akan mulai beroperasi sekitar tahun 2022, pesawat akan mengungguli semua jet tempur milik Pakistan, termasuk F-16C, dengan selisih yang cukup besar.

Block 3 memiliki mesin baru dan membuat lebih banyak menggunakan material komposit ringan untuk kinerja penerbangan yang unggul, termasuk kemampuan untuk melampaui kecepatan 2 Mach. Peningkatan paling signifikan adalah kemampuan pertempuran di luar jangkauan visualnya.

JF-17 Block 3

Avionik JF-17 Block 3 sangat canggih, dengan heads up display, full glass cockpit dan single panel multi functional display baru.

Radar AESA akan menjadi kunci bagi kinerja Blok 3 JF-17 terutama untuk memberikan kesadaran situasional yang diperlukan untuk membuat penggunaan lebih efektif amunisi jarak jauh seperti rudal udara ke uadra PL -15.

Rudal ini memiliki jangkauan sekitar dua kali lipat dibandingkan AIM-120C yang digunakan oleh F-16C. PL-15 memiliki rentang serang sekitar 200 km sementara AIM-120 hanya sekitar 105km.

PL-15 telah diintegrasikan ke dalam generasi jet tempur baru China yang semuanya mengintegrasikan radar AESA, J-20, J-16, dan J-10C, dan telah dilaporkan memulai diintegrasikan ke dalam desain yang lebih tua seperti J-11B.

Keuntungan dari mengintegrasikan radar AESA tidak hanya memungkinkan JF-17 Block 3 untuk mendeteksi target pada rentang yang lebih jauh dan melacak serta mengunci ke lebih banyak target secara bersamaan, tetapi juga kurang rentan terhadap gangguan dan meninggalkan jejak radar yang jauh lebih rendah.

Kombinasi avionik modern,  radar AESA dan rudal PL-15 akan menjadikan JF-17 Block 3 menjadi petarung yang sangat mematikan dan melebihi semua pesawat tempur yang saat ini digunakan Pakistan termasuk F-16.

Dibandingkan dengan JF-17 Blok 3, F-16C memiliki kecepatan yang lebih lambat, tingkat sorti yang lebih rendah, ketinggian operasional yang lebih rendah, kesadaran situasional yang lebih buruk dan kemampuan peperangan elektronik yang lebih lemah. Kemampuan melakukan serangan antikapal juga lebih rendah demikian juga dalam pertempuran udara jarak jauh.

JF-17 Block 3 dengan demikian diharapkan untuk membentuk elite armada Pakistan, dan juga pasar ekspor yang cukup besar ke berbagai klien yang berminat seperti Mesir dan Myanmar. Proyek pesawat tempur ringan yang lebih ambisius saat ini sedang berlangsung untuk menyukseskan JF-17 Block 3 yang dikenal sebagai program pesawat tempur siluman Project AZM. Program ini juga dilaksanakan bersama oleh China dan Pakistan.