Tragedi Pesawat Ukraina dan Aturan Tidak Jelas Tentang Penutupan Ruang Udara

Puing Boeing 737-800 milik Ukraina International Airlines

Sejumlah pertanyaan muncul ketika pesawat Boeing 737-800 Ukraina secara keliru ditembak jatuh di dekat Teheran oleh Iran dan mengakibatkan 176 orang tewas.

Mengapa pesawat diizinkan lepas landas dari negara yang baru saja menembakkan rudal ke tetangganya? Dan mengapa maskapai tidak menunda atau membatalkan penerbangan saja?

Meski sudah berumur satu abad, perjalanan udara internasional tidak menghasilkan kesepakatan internasional tentang bagaimana atau kapan menutup wilayah udara. Maskapai sering harus mengandalkan penilaian mereka sendiri yang kadang-kadang tidak lengkap.

Sebagaimana ditulis Reuters Selasa (154/01), meski perjalanan udara bersifat global dan dipandu oleh aliran data elektronik instan, kendali atas wilayah udara masing-masing negara tetap sepenuhnya tunduk pada politik lokal.

Iran sendiri mengalami tragedi serupa pada tahun 1988 ketika kapal perang Amerika USS Vincennes menjatuhkan sebuah jet penumpang IranAir dan menewaskan 290 orang yang ada di pesawat.

Ukraina juga sangat menyadari masalah ini sejak 2014, ketika Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di atas wilayah yang dikuasai pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur saat terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur.

Tragedi MH17 mendorong badan penerbangan PBB, International Civil Aviation Organization  (ICAO)  meluncurkan situs web zona konflik di mana negara-negara dapat berbagi informasi tentang risiko potensial di seluruh dunia sehingga maskapai penerbangan dapat menghindari wilayah tersebut.

Hanya sedikit negara yang menyatakan wilayah udara mereka terlarang, terutama mengetahui bahwa keputusan semacam itu sendiri dapat menjadi produk konflik.

Pada tahun 1985, Irak memang menyatakan pesawat Iran dilarang terbang di penerbangan sipil. Tetapi Irak dan Iran saat itu sedang berperang, dan langkah itu memicu perdebatan sengit di ICAO.

Pada 2015, Belanda, rumah bagi dua pertiga penumpang MH17, setidaknya mencoba mendorong ICAO menguraikan kriteria kapan ruang udara harus ditutup.

Meski perubahan belum dilakukan, ICAO mengatakan rekomendasi Belanda setelah MH17 membantu menghasilkan amandemen enam lampiran Konvensi Chicago 1944 yakni perjanjian global dasar tentang penerbangan modern.

Data Flight Safety Foundation menunjukkan sejak 290 orang tewas di IranAir 655, lebih dari 750 orang hingga kini telah terbunuh di seluruh dunia dalam serangan terhadap berbagai bentuk penerbangan sipil.

 

“Praktik menunjukkan bahwa negara-negara di mana ada konflik bersenjata yang sedang berlangsung tidak akan menerapkan pembatasan untuk wilayah udara mereka atas inisiatif mereka sendiri,” kata laporan Dewan Keselamatan Belanda tahun lalu.

Ukraine International Airlines mengatakan tidak menerima peringatan dari Teheran sebelum penerbangannya PS752 lepas landas, atau alasan untuk tidak terbang. Itu adalah keberangkatan ke 10 dari bandara Teheran pagi itu, menurut FlightRadar24.

Bahkan ketika konflik merebak di Timur Tengah, langit wilayah semakin dibutuhkan sebagai koridor Timur-Barat ketika maskapai penerbangan menghadapi tekanan lingkungan dan ekonomi yang semakin besar untuk menghemat bahan bakar dengan menerbangkan rute yang paling langsung.

Ron Bartsch, mantan kepala keselamatan di Qantas Airways, mengatakan maskapai penerbangan, sangat sadar biaya, jarang ingin mengalihkan rute jauh.

Tiga hari setelah serangan drone Amerika terhadap jenderal Iran Qassem Soleimani, dan sehari sebelum serangan balasan Iran, ada sekitar 1.000 penerbangan di Iran dan Irak, kata International Air Transport Association (IATA).

Namun, tidak ada yang dari Amerika. Otoritas Penerbangan Federal Amerika  telah melarang maskapai dari negara tersebut dari wilayah udara Iran setelah Iran menembak jatuh drone Amerika ketinggian tinggi Juni lalu. Tetapi yang lain menilai risiko secara berbeda. IATA, yang mewakili maskapai global, mengatakan akan bekerja untuk meningkatkan penilaian tersebut.

Sebuah sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan ICAO sedang mencari cara untuk membantu negara meningkatkan komunikasi antara otoritas sipil dan militer.

Oleksiy Danylov, sekretaris dewan keamanan dan pertahanan nasional Ukraina, mengatakan kepada Reuters bahwa Kiev akan memulai upaya untuk menciptakan sistem peringatan bahaya penerbangan sipil global yang baru.

Para pelancong udara dunia akan berharap mereka memiliki keberuntungan yang lebih baik daripada mereka yang telah mencoba sebelumnya dan gagal.