ALIS Bermasalah, Sistem Logistik F-35 akan Dibuat Lagi

Sistem logistik berbasis komputer jet tempur siluman F-35 yang telah terganggu oleh penundaan, akan digantikan oleh jaringan lain yang dibuat oleh perusahaan yang sama.

Selama ini F-35 mengandalkan Sistem Informasi Logistik Autonomis atau Autonomic Logistics Information System (ALIS) yang dirancang untuk mendukung operasi harian armada F-35, mulai dari perencanaan misi dan penjadwalan penerbangan hingga perbaikan dan pemeliharaan terjadwal, serta pelacakan dan pemesanan komponen.

Ellen Lord, Kepala Pembelian Senjata Pentagon, mengatakan ALIS akan digantikan dengan Jaringan Terpadu Data Operasional atau Operational Data Integrated Network (ODIN) yang juga dibangun Lockheed Martin. Sistem baru ini akan disederhanakan untuk efisien.

Lord mengatakan kepada Reuters Selasa 14 Januari 2020 bahwa Lockheed Martin, kontraktor utama F-35, akan mengerjakan ODIN di bawah profil pendanaan ALIS saat ini tanpa biaya tambahan untuk pembayar pajak.

Government Accountability Office (GAO) memperkirakan bahwa ALIS akan menelan biaya lebih dari US$ 16,7 miliar selama multi-dekade siklus hidup jet tempur.

ALIS disalahkan karena menunda perawatan pesawat, salah satu hal yang harus difasilitasi. “Satu unit Angkatan Udara memperkirakan bahwa itu menghabiskan setara dengan lebih dari 45.000 jam per tahun untuk melakukan tugas-tugas tambahan dan penyelesaian manual karena ALIS tidak berfungsi sesuai kebutuhan,” kata GAO dalam laporan November.

Pada Desember 2022, ODIN akan menggantikan ALIS di semua F-35 kecuali yang dikerahkan di tempat jauh atau di kapal, kata Lord.

John Garamendi, Ketua Subkomite Kesiapan Komite Angkatan Bersenjata DPR, menyebut dua tahun adalah kerangka waktu yang sangat ketat.

“Kita tidak bisa menunggu sampai ada ODIN yang berfungsi untuk bekerja pada masalah keberlanjutan lainnya dengan jet,” katanya dalam sebuah wawancara Selasa. F-35 telah menuai kritik karena memiliki biaya yang lebih tinggi dari yang diharapkan per jam terbang.

Lord mengatakan ODIN akan berbasis cloud dan dirancang untuk mengirimkan data dalam waktu realtime tentang kinerja pesawat dan sistem di bawah ketentuan keamanan dunia maya yang meningkat.

“Kami telah mendengar pengelola kami di jalur penerbangan keras dan jelas ketika mereka mengatakan mereka ingin menghabiskan lebih sedikit waktu untuk pemeliharaan administrasi di ALIS,” katanya