Penantian 13 Tahun, Lanud Gatot Subroto Lampung Akhirnya Digunakan untuk Komersial

Pangkalan Udara Gatot Subroto Waykanan, Provinsi Lampung pada Sabtu 6 April 2019 secara resmi menjadi Bandara komersial sekaligus membuka rute penerbangan dari Waykanan-Jakarta (Bandara Internasional Halim Perdanakusuma) dan sebaliknya. Sebuah akhir dari perjuangan dan penantian panjang.

Setelah sebelumnya Pangkalan Udara (Lanud) Gatot Soebroto di Waykanan masih sebatas untuk kepentingan TNI, kini resmi dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat umum sebagai bandara sipil/komersial.

Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo bersama Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa dan Bupati Waykanan Raden Adipati Surya akhirnya meresmikan pemanfaatan Lanud TNI Angkatan Darat Gatot Soebroto Waykanan sebagai bandara penerbangan sipil di Kecamatan Way Tuba, Sabtu.

Peresmian ini merupakan buah dari perjuangan Pemerintah Provinsi Lampung dimotori Gubernur Ridho Ficardo untuk meyakinkan pemerintah pusat. Upaya Pemprov Lampung ini telah dilakukan sejak 2006.

Setelah menanti selama 13 tahun tersebut, akhirnya di era menjelang berakhir kepemimpinan Gubernur Ridho menjadi catatan sejarah, Lanud TNI Angkatan Darat Gatot Soebroto Waykanan ini yang sebelumnya hanya digunakan sebagai landasan udara khusus militer milik TNI Angkatan Darat, kini bisa beroperasi sebagai bandara penerbangan umum (komersial).

Sebelum peresmian, pemerintah pusat telah mengesahkan Lanud TNI Angkatan Darat Gatot Soebroto Waykanan sebagai bandara yang melayani penerbangan sipil dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Gubernur Lampung, Menteri Perhubungan RI, Kepala Staf TNI Angkatan Darat, dan Bupati Waykanan di Ballroom Hotel Fairmont, Jakarta, pada 28 Maret 2019.

Gubernur Ridho menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat melalui Menteri Perhubungan dan KSAD karena telah berkenan melakukan peresmian Lanud TNI Angkatan Darat Gatot Soebroto Waykanan sebagai bandara penerbangan sipil.

“Terima kasih juga kepada Bapak Presiden atas berkenan beliau karena hari ini Menteri Perhubungan dan KSAD berada di tengah kita untuk meresmikan Lanud TNI Angkatan Darat Gatot Soebroto Waykanan ini menjadi bandara penerbangan sipil,” ujar dia.

Ridho melanjutkan bahwa peresmian ini atas persetujuan KSAD dan sikap proaktif Bupati Waykanan untuk menjadikan Lanud TNI Angkatan Darat Gatot Soebroto Waykanan sebagai bandara penerbangan sipil.

“Gubernur Lampung mewakili masyarakat Lampung menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada KSAD karena kemurahan hati beliau begitu cepat rasanya proses ini kita lakukan, karena ketika rapat bersama KSAD dan Bupati Waykanan yang proaktif, sehingga ternyata hanya butuh waktu tidak sampai 30 menit, dan berbicara beberapa hal prinsip, disetujuilah Lanud TNI Angkatan Darat Gatot Soebroto Waykanan sebagai bandara penerbangan sipil,” katanya dilansir Antara.

Ridho juga menyampaikan bahwa upaya yang telah dilakukan setelah sekian belas tahun menjadikan Lanud TNI Angkatan Darat Gatot Soebroto Waykanan sebagai bandara penerbangan sipil, akhirnya terjadi.

“Kelihatannya sederhana ada bandara di Kabupaten Waykanan di antara Lampung dan Sumatera Selatan, terlihat dekat tetapi jauh. Hari ini menandai bahwa bandara ini atas perkenan KSAD dan Menhub, sejak 2006 dari gubernur ke gubernur, menteri ke menteri dan KSAD ke KSAD mungkin rezekinya di masa kita,” ujarnya.

Ridho menyebutkan bandara ini akan memudahkan konektivitas antardaerah dan efisiensi waktu tidak hanya Provinsi Lampung, tetapi juga Provinsi Sumatera Selatan, di antaranya Waykanan, Lampung Utara, Lampung Barat, Ogan Komering Ulu Timur, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Ogan Komering Ulu (induk).

“Harapan kita ini bisa dimanfaatkan oleh Kabupaten Waykanan dan sekitarnya. Wilayah di perbatasan Lampung dan Sumatera Selatan ini biasanya melakukan penerbangan melalui Bandara Radin Inten II, tetapi dengan adanya bandara penerbangan sipil di Gatot Soebroto ini sangat memudahkan. Ini dampaknya luar biasa untuk masyarakat Lampung dan sekitar sepanjang untuk kebaikan masyarakat,” ujarnya.

Sebagai kepala daerah Provinsi Lampung, Gubernur Ridho menyampaikan dengan adanya peresmian bandara tersebut, memberikan dampak pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Lampung.

“Gubernur sebagai kepala daerah tugasnya hanya menyampaikan apa saja kebutuhan rakyat dan kewenangan ada di pemerintah pusat. Untuk kesejahteraan masyarakat, kami tidak bisa sendiri, peran serta pemerintah pusat begitu penting,” katanya.

Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan yang datang menggunakan pesawat maskapai Citilink dari Bandara Internasional Halim Perdanakusuma Jakarta ini mengatakan penerbangan yang dilakukannya merupakan penerbangan komersial yang pertama di Lanud TNI Angkatan Darat Gatot Soebroto Waykanan.

“Ini merupakan penerbangan komersial yang pertama. Jarang ada tempat penerbangan belum selesai, tetapi penerbangan komersial sudah ada, ini berkat kekompakan kita semua. Pak Presiden juga memerintahkan saya tahun anggaran berikutnya landasan di sini diperpanjang menjadi 2.400 meter,” katanya.

Budi menyebutkan bahwa dalam satu bulan ke depan, Bandara Gatot Soebroto Waykanan akan serasa seperti berada di Bandara Radin Inten II.

 

“Apa yang dilakukan hari ini, akan diselesaikan dalam satu bulan ini, seolah sama dengan Bandara Internasional Radin Inten II. Saya bangga dengan Lampung karena semua tokohnya memberikan suatu dorongan. Apa yang kita lakukan ini semoga bermanfaat untuk seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia,” ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Qodratul Ikhwan mengatakan ke depan bandara ini akan dipersiapkan armada angkutan terusan.

“Kami berencana untuk menyiapkan armada angkutan terusan. Saya baru minta persetujuan Pak Gubernur dan secara prinsip beliau setuju. Nanti kita bekerja sama dengan pihak BUMN ataupun BUMD untuk pengoperasian bus itu di sini. Masyarakat yang naik maupun turun di sini butuh angkutan, itu yang akan menjadi pekerjaan rumah kita dan insyaallah dalam waktu secepatnya akan kita selesaikan,” katanya.