Jazeera Airways, Maskapai Tanpa Hutang

    Maskapai penerbangan murah asal Kuwait, Jazeera Airways membuka kemungkinan untuk memesan pesawat terbang tahun depan. Mereka ingin memperluas layanan dan mengganti sekitar 15 armada jet.

    Jazeera Airways sedang melihat-lihat apakah akan membeli Airbus A320neo, Boeing 737 MAX, Bombardier’s CSeries, atau jet narrowbody Embraer’s E2. Paparan itu disampaikan  Chief Executive maskapai tersebut, Rohit Ramachandran kepada wartawan minggu lalu.

    Pesanan pesawat baru tersebut kemungkinan akan dilakukan pada akhir 2018. Tetapi maskapai ini menolak untuk mengatakan secara detil, berapa banyak pesawat yang akan dipesan. Maskapai yang terdaftar di Kuwait juga belum memutuskan bagaimana membiayai pesanan tersebut.  Namun Jazeera adalah perusahaan yang bebas dari hutang dan memiliki cadangan tunai hingga 100 juta dollar. “Jazeera Airways akan menambahkan dua jet ke armada kami yang saat ini sudah memiliki tujuh pesawat A320 pada Februari 2018 nanti,” kata Ramachandran.

    Ramachandran mengatakan bahwa lima sampai enam jet yang disewa kemungkinan akan ditambahkan sampai tahun 2022 ketika mereka akan mulai menerima pengiriman pesanan pesawat terbang.

    Jazeera Airways sendiri berkembang di Asia Selatan, setelah memulai penerbangan ke Hyderabad di India bulan ini, dan juga sedang melihat penambahan lebih banyak rute ke negara-negara Teluk dan bekas Uni Soviet di Asia Tengah.

    Ramachandran mengatakan bahwa maskapai penerbangan tersebut akan tetap fokus pada penerbangan jarak pendek hingga menengah dalam waktu dekat, namun masih tertarik untuk menemukan pasangan untuk memulai penerbangan jarak jauh. Jazeera Airways sebelumnya telah menyatakan minatnya untuk membeli perusahaan milik negara, yaitu Kuwait Airways, yang menurut pemerintah telah diprivatisasi.