Citilink Sambut Pesawat ke-50

    Maskapai Berbiaya Murah (LCC) Citilink Indonesia menyambut pesawat Airbus A320 yang ke-50 sebagai persiapan ekspansi perusahaan untuk bersiap terbang ke kawasan regional dalam waktu dekat.

    “Kedatangan pesawat Citilink Indonesia yang ke-50 ini memiliki arti penting sebagai milestone fleet strength kita untuk bersiap melakukan ekspansi ke kawasan regional,” ujar Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo.

    Dengan kehadiran pesawat ke-50 pada 26 Oktober 2017 ini sekaligus menuntaskan target Citilink Indonesia mendatangkan armada ke-50 hingga akhir tahun 2017.

    Sesuai jadwal, armada terbaru Citilink Indonesia bertolak dari Toulouse, Perancis pada Rabu 25 Oktober pukul 18.00 waktu setempat kemudian transit di Dubai, Uni Emirat Arab selama 15 jam dan tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng pada Kamis 26 Oktober pukul 9.30 wib.

    Juliandra menjelaskan bahwa 50 unit pesawat merupakan jumlah minimum yang diperlukan maskapai agar dapat menjangkau jaringan penerbangan di seluruh daerah di negara kepulauan yang besar seperti Indonesia.

    Pesawat Citilink yang ke 50 ini merupakan pesawat narrow body jenis Airbus A320Neo berlorong tunggal berkapasitas 180 penumpang  dengan nomor registrasi PK-GTF. Pesawat ini juga memiliki livery spesial bertuliskan “50th A320” yang berada di badan dan hidung pesawat sehingga dapat terlihat dengan jelas.

    Dengan tambahan armada tersebut, pihaknya optimistis mampu mencapai target mengangkut 12,4 juta penumpang hingga akhir 2017.

    Juliandra menambahkan, Airbus A320Neo dipilih karena dianggap tepat untuk menjawab tantangan ekspansi Citilink ke kawasan regional. Dibandingkan dengan seri pendahulunya, A320Neo yang diperuntukkan untuk penerbangan jarak dekat – menengah memiliki keunggulan di mesinnya yang lebih modern dan hemat bahan bakar hingga 15 persen dan dapat menghemat biaya hingga 8 persen.

    Selain untuk menerbangi kota-kota di Indonesia, Juliandra juga menyatakan kesiapan Citilink dengan armada barunya untuk merambah pasar regional terutama di kawasan Asia tenggara dan Pasifik.