Batalkan Ribuan Penerbangan, Ryanair Disidang

    Maskapai Ryanair akan bertemu dengan regulator penerbangan Inggris dalam upaya untuk menghindari hukuman. Operator penerbangan ini dituduh gagal untuk memberi informasi yang benar kepada penumpang mengenai hak mereka atas kompensasi dari pembatalan lebih dari 2.100 penerbangan.

    Otoritas Penerbangan Sipil mulai melakukan tindakan penegakan hukum terhadap maskapai tersebut. Pemerintah Inggris menuduh Ryanair terus-menerus menyesatkan penumpang tentang bagaimana maskapai yang berbasis di Dublin itu akan menebus pembatalan penerbangan selama beberapa bulan mendatang yang mempengaruhi sekitar 715.000 penumpang.

    Ryanair sudah berencana untuk bertemu dengan otoritas penerbangan dan akan mematuhi sepenuhnya persyaratan apapun yang diminta, kata juru bicara Ryanair seperti dilaporkan Reuters.

    Maskapai penerbangan terbesar di Eropa ini awalnya membatalkan sekitar 2.100 penerbangan pada September dan Oktober. Meski sangat banyak, itu sebenarnya hanya mempengaruhi sekitar 2 persen dari penumpang hariannya. Penyebabnya, maskapai ini ruwet dengan jadwal liburan para awak kabin, sehingga tak ada pilot pengganti ketika pilot-pilot harus cuti libur. Namun, pembatalan itu makin banyak dan akan meyentuh angka 18.000 penerbangan sampai Maret tahun depan.
    Maskapai ini sudah menghadapi kritik atas kesalahan manajemen yang menyebabkan masalah. Regulator Inggris mengatakan pekan bahwa Ryanair telah berulang kali gagal memberi tahu penumpang tentang semua biaya yang bisa mereka dapatkan kembali sehubungan dengan perubahan penerbangan. Chief Executive Ryanair, Michael O’Leary juga secara tidak benar menyatakan bahwa maskapai tersebut tidak berkewajiban untuk mencarikan penerbangan pengganti ke maskapai lain.

    “Ada undang-undang yang jelas, yang dimaksudkan bahwa maskapai harus membantu penumpang dalam hal pembatalan, membantu meminimalkan frustrasi dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh keadaan yang benar-benar di luar kendali mereka,” Andrew Haines dari otoritas penerbangan Inggris.