Brexit Membingungkan Bisnis Penerbangan

Maskapai penerbangan AS telah meminta kepada pemerintah Inggris untuk bergerak lebih cepat memastikan penerbangan penumpang dan kargo ke Heathrow, Stansted dan bandara lainnya akan berlanjut tanpa gangguan setelah Inggris meninggalkan UE. Semua pihak kini memang sedang was-was, tentang sejauh apa Brexit akan berdampak di sektor perhubungan udara.

Badan penerbangan maskapai Amerika, yang anggotanya termasuk United, American Airlines dan FedEx, mengatakan bahwa lalu lintas bernilai miliaran pound di kedua arah akan beresiko. Dampak ini bisa diminimalisir kalau para politisi berkonsentrasi menyelesaikan dampak yang akan muncul karena Brexit terhadap industri ini.

“Negosiasi bergerak perlahan, kami sangat prihatin dengan waktunya,” kata Nick Calio, chief executive badan penerbangan AS.

Calio sendiri berada di London awal pekan lalu untuk mendesak pembicaraan mengenai hal tersebut dalam pertemuan dengan menteri penerbangan Martin Callanan dan anggota parlemen lainnya. Calio memperingatkan bahwa gangguan sehari pun bisa menjadi bencana besar. Diantara keduanya ada 140 kali penerbangan penumpang dan 43 penerbangan kargo dalam satu hari.

Spare part mobil, mesin pertanian, makanan dan iPhone termasuk di antara ekspor yang diterbangkan ke Inggris dan Eropa dari AS setiap hari di bawah perjanjian Open Skies. Perjanjian ini memungkinkan maskapai EU dan AS terbang ke Uni Eropa untuk beroperasi di negara masing-masing.

Slot Heathrow adalah gerbang emas ke seluruh Eropa dan Stansted adalah jembatan udara utama untuk kargo, bahkan untuk FedEx yang pusat distribusi utamanya ada di Paris.

Calio memperkirakan lebih banyak kemajuan perlu dicapai baik di Inggris maupun UE untuk mencegah kerusakan ekonomi di seluruh Eropa. Bencana akan terjadi jika sektor penerbangan beroperasi tanpa dasar kesepakatan yang jelas. Meski dia yakin bahwa kesepakatan bisa tercapai tepat waktu, naun Calio cukup khawatir pejabat di Inggris dan Uni Eropa tidak menghargai risiko yang ada.

Karena Brexit, kini Inggris membutuhkan kesepakatan baru dalam skema Open Skies setidaknya pada Maret atau musim panas 2018. Payung hukum ini pentng untuk memungkinkan maskapai penerbangan mengontrak slot bandara mereka pada tahun 2019 di seluruh Eropa dan sekitarnya.