Edan.., 200 Pilot Ijin Sakit Bareng-Bareng

    Cobaan kalau lagi datang bisa benar-benar berurutan tanpa henti. Air Berlin yang sudah menyatakan bangkrut dan menghadapi berbagai masalah ke depan, awal pekan ini malah harus membatalkan sekitar 100 penerbangan. Kabarnya para pilot pamit gara-gara sakit. Cuma anehnya, sakit kok ya pada bareng-barengan.

    Insiden ini tentu saja berpotensi menghambat usaha untuk menemukan investor dalam menyelamatkan maskapai terbesar kedua di Jerman ini. Padahal, investor potensial dijadwalkan punya waktu sampai 15 September untuk mengajukan penawaran untuk maskapai tersebut.

    “Kita harus kembali ke operasi yang stabil. Itu penting untuk dibawa dalam pembicaraan dengan investor sampai pada kesimpulan yang memberi hasil, “kata Chief Operations Officer Oliver Iffert dalam sebuah memo internal.

    Insiden itu disebut di kalangan internal sebagai hari yang mengancam keberadaan Air Berlin. Dimana Sekitar 100 penerbangan dibatalkan pada Selasa pagi setelah 200 pilot Air Berlin sakit. Beberapa penerbangan jarak pendek di maskapai penerbangan Lufthansa dan Eurowings juga terkena dampaknya karena mereka menyewakan 33 pesawat termasuk awak dari Air Berlin.

    Sebuah sumber mengatakan Air Berlin bisa kehilangan 4 juta sampai 5 juta euro per hari karena pembatalan tersebut.

    Persatuan pilot Vereinigung Cockpit (VC) mengatakan bahwa mereka terkejut dengan begitu banyak pilot yang absen. Mereka juga meminta anggotanya di Air Berlin untuk tidak ijin sakit.

    Dalam insiden serupa tahun lalu, perusahaan penerbangan asal Jerman TUIfly terpaksa membatalkan penerbangan setelah awak kokpit dan kabin menyatakan sakit. Serikat pekerja Verdi, yang mewakili staf kabin, mengatakan bahwa anggotanya khawatir perundingan merger yang saat itu gagal, dapat menyebabkan pemotongan gaji dan pekerjaan.

    Sementara ini, pinjaman dari pemerintah Jerman membantu Air Berlin tetap hidup. Meski demikian, maskapai tersebut juga terpaksa membatalkan beberapa rute jarak jauh mulai 25 September. Reuters mengatakan bahwa ini terjadi karena perusahaan leasing tidak lagi menyediakan 10 pesawat jarak jauh bagi Air Berlin.