Pesawat Rusak, Penumpang Terdampar Seminggu

    Sejumlah warga Skotlandia telah terdampar di Rumania selama seminggu gara-gara pesawat mereka mengalami kerusakan. Buruknya, cuma ada satu penerbangan dalam seminggu yang digelar Wizz Air dari Bucharest ke Glasgow. Wiss Air adalah maskapai dimana para penumpang ini seharusnya pulang ke Skotlandia hari Senin lalu. Sampai Jumat, pesawat mereka tidak juga bisa berangkat.

    Rumania memang bukan rute populer di Eropa, dan karenanya wajar jika tidak banyak penerbangan dari dan ke kawasan ini.

    Awalnya penumpang mengira bahwa ini kerusakan biasa yang akan selesai dalam beberapa jam. Tetapi tidak, semua terjadi bahkan dalam hitungan hari. Penumpang diberitahu bahwa tidak ada penerbangan alternatif ke Glasgow selama seminggu. Maskapai ini meminta maaf kepada penumpang dan telah menawari mereka pengembalian dana penuh atau kursi pada penerbangan Wizz Air berikutnya yang tersedia.

    Salah satu penumpang, Bob Jamieson berumur 70 tahun mengaku sudah 5 hari tinggal di hotel yang disediakan maskapai sebagai kompensasi. Problemnya, dia sakit diabetes. Beberapa hari lalu dia kehabisan obat dan merasa tidak enak badan. Untunglah kemudian pihak hotel mencarikan dia suntikan insulin dan akhirya Bob baik-baik saja. “Hotel ini sangat bagus dan mereka menyediakan obat dalam waktu satu jam. Saya mendapat insulin dan obat-obatan saya dan saya baik-baik saja sekarang,” kata Bob kepada BBC.

    Beberapa penumpang memang mencoba beralih ke maskapai penerbangan yang lain, yang juga memiliki rute ke Glasgow. Sayangnya jumlahnya tidak banyak dan harga tiketnya melambung tinggi. Ada penumpang yang mengatakan, bahwa tiket pulangnya sebesar 700 poundsterling atau lebih dari 10 juta rupiah.

    Sebagian penumpang menerima tawaran untuk terbang dengan Wizz Air ke kota-kota lain di Inggris, dan kemudian membayar biaya pulang ke Glasgow dengan uang mereka sendiri. Namun banyak yang tidak memiliki cukup uang untuk memenuhi cara itu, yang memberi mereka kesempatan pulang lewat London, Manchester atau Birmingham. Dari kota-kota itu, penumpang membeli tiket sendiri untuk pulang ke Skotlandia.

    Juru bicara Wizz Air meminta maaf kepada penumpang yang terkena dampak. Mereka berkilah, keamanan penumpang, awak pesawat dan pesawat terbangnya adalah prioritas nomor satu. “Di luar masalah ini, kami telah menyarankan penumpang untuk memperoleh hak mereka berdasarkan undang-undang Uni Eropa mengenai kompensasi, dan bagaimana cara mengajukannya,” kata juru bicara itu.