Analisa Baru Mungkin Membantu Temukan MH 370

    Australia mengatakan pada hari Rabu, 16 Agustus 2017, bahwa 12 objek yang terlihat mengapung pada tahun 2014 di dekat lokasi yang diduga Malaysia Airlines Flight 370 jatuh, mungkin buatan manusia. Itu adalah sebuah analisis terbaru mengenai foto citra satelit yang diterima di minggu-minggu awal kejatuhan pesawat itu. Analisa ini tidak banyak membantu, tetapi menambah kemungkinan lagi ke salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia itu.

    Pencarian bawah laut selama hampir tiga tahun untuk Boeing 777 di area seluas 46.000 mil persegi di Samudera Hindia selatan telah dihentikan pada Januari. Penghentian itu diberlakukan tanpa batas waktu, setelah seluruh upaya gagal menemukan bekas-bekas pesawat, meskipun beberapa puing-puing ditemukan di lepas pantai Tanzania dan Mauritius.

    Setiap keputusan mengenai kelanjutan pencarian di masa depan akan tergantung pada pemerintah Malaysia, tempat pesawat itu terdaftar. Demikian disampaikan pejabat Biro Keselamatan Transportasi Australia dalam sebuah pernyataan.

    Informasi baru tentang benda-benda yang terlihat pada tahun 2014 mungkin berguna dalam pencarian seperti itu, kata komisaris utama biro tersebut, Greg Hood, dalam pernyataan tertulis tersebut. Namun, tambah Hood, resolusi gambarnya tidak cukup tinggi untuk memungkinkan para ahli menentukan apakah benda itu memang dari pesawat MH 370. “Jelas, kita harus berhati-hati,” kata Hood.

    Foto citra satelit tersebut ditangkap oleh militer Prancis dua minggu setelah pesawat tersebut hilang dengan 239 orang di dalamnya dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014. Hood mengatakan bahwa area yang dicakup oleh gambar itu dekat dengan daerah pencarian bawah laut, tapi belum pernah ditelusuri dari udara saat itu.

    Biro Keselamatan Transportasi Australia mengatakan dalam sebuah laporan tahun lalu bahwa, berdasarkan hasil pencarian di bawah laut, area seluas 9.700 mil persegi di timur laut daerah pencarian bawah laut awal sekarang adalah tempat dengan kemungkinan tertinggi dimana reruntuhan pesawat terbang berada.”

    Daniel O’Malley, juru bicara biro tersebut, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa analisis ulang gambar tersebut pada tahun 2014 menunjukkan bahwa objek yang mungkin buatan manusia itu bisa jadi tidak berada di area seluas 9.700 mil persegi tersebut. Pemodelan drift menunjukkan bahwa mereka bisa saja berada di sana saat pesawat jatuh dua minggu sebelumnya.

    Analisis ulang gambar tersebut dilakukan oleh Geoscience Australia, sebuah badan pemerintah, yang menerimanya pada bulan Maret sebagai bagian dari tinjauan ilmiah yang dimulai tahun lalu.

    Meskipun ada analisa baru, misteri MH 370 tetap belum bisa dipecahkan sampai sekarang. Barangkali, hilangnya pesawat ini akan tetap menjadi rahasia terbesar sepanjang masa bagi dunia penerbangan sipil.