UEA-India Buat Kesepakatan Kuota Penerbangan Baru

    Uni Emirate Arab (UEA) ingin membuka jalur penerbangan dari India ke bandara-bandara di Emirate. Tidak hanya itu, negara itu juga berharap bisa menetapkan harga yang terjangkau dan dapat diakses dengan tambahan kuota kursi baru. Dengan kursi yang tersedia lebih banyak, terbuka kemungkinan mengurangi tarif udara antara kedua negara.

    Dr Ahmad Abdul Rahman Al Banna, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh UEA untuk India, telah mengadakan diskusi ekstensif dengan Menteri Perhubungan untuk Penerbangan Sipil India, Jayant Sinha, mengenai penambahan fasilitas dan layanan transportasi udara antara kedua negara.

    Dalam sebuah pernyataan di India, diplomat tertinggi UEA itu mengatakan bahwa sebuah pertemuan akan diselenggarakan pada Oktober antara Otoritas Penerbangan Sipil Umum UEA dan Otoritas Penerbangan Sipil India. Pertemuan itu dilakukan untuk membuat sebuah kesepakatan dan kebijakan baru layanan udara bilateral. “UEA bersedia menambahkan beberapa penerbangan lagi dan rute untuk menghubungkan bandara regional di India ke negara-negara di UAE yang akan menghasilkan harga tiket lebih terjangkau dengan kapasitas yang dibutuhkan dan juga perlu fokus pada kebijakan open skies yang meningkatkan potensi kerja sama UEA-India,” kata Al Banna.

    Kedua negara juga sepakat untuk menyelenggarakan sebuah pertemuan antara Otoritas Penerbangan Sipil Umum UEA dan Otoritas Penerbangan Sipil India. Tujuannya untuk menginisiasi sebuah kesepakatan dan kebijakan baru perjanjian layanan udara bilateral. Klausul dalam Perjanjian Layanan Udara tersebut antara lain mengamanatkan bahwa ketika kapasitas penumpang pada rute antara UEA dan India mencapai 80 persen, akan ada kesepakatan kuota baru untuk dibagi antara maskapai penerbangan di kedua negara dengan sebuah negosiasikan ulang.

    Hingga saat ini, telah terjadi peningkatan perjalanan antara India dan UEA. Kapasitas yang sekarang beerlaku sekitar 130.000 kursi per minggu. Angka itu diizinkan berdasarkan kesepakatan yang ada dan selalu terisi 100 persen. Operator India enggan untuk menegosiasikan kuota baru, karena dengan jumlah yang terbatas, mereka dapat menaikkan harga tiket jika permintaan melebihi pasokan. Karena itulah UEA perlu melobi pemerintah India agar jumlah kursi tersedia ditambah.