Penumpang Mabuk : Menarik Rok Pramugari Sampai Berbuat Saru

BBB melaporkan, jumlah orang yang ditangkap karena mabuk di bandara Inggris dan pada penerbangan, melonjak 50% dalam satu tahun terakhir. Sebanyak 387 orang ditangkap terkait perbuatan onar akibat miras antara Februari 2016 dan Februari 2017, naik dari 255 tahun sebelumnya.

Dr Clare Morrison, dari dokter online MedExpress, menjelaskan bahwa terkadang penumpang merasa lebih mabuk saat terbang daripada saat minum di darat. “Saat di pesawat, tekanan barometrik di kabin pesawat lebih rendah dari biasanya. Tekanan menurun ini berarti tubuh merasa lebih sulit menyerap oksigen, ini bisa menghasilkan pusaran atau hipoksia. Dengan kata lain, tingkat oksigen yang lebih rendah dalam darah Anda berarti Anda mungkin tampak lebih mabuk di udara daripada di daratan setelah mengkonsumsi jumlah alkohol yang sama,”katanya kepada HuffPost Inggris.

Dia juga menjelaskan, penumpang bisa mengalami dehidrasi dengan cepat karena udara di pesawat terbang sangat kering. Ally Murphy, seorang mantan manajer kru kabin, mengatakan kepada BBC bahwa mabuk berkontribusi pada perilaku kasar penumpang. “Orang-orang hanya melihat kita sebagai pelayan di udara. Saya pernah ditarik ke tempat tidur di kabin kelas satu oleh seorang penumpang. Mereka kadang akan menyentuh payudara, menyentuh pantat atau kaki Anda, atau tangannya menaik rok saya,” kata Murphy.

Dia mengaku sulit mengatasi perilaku semacam itu. Murphy juga mengatakan bahwa dirinya tidak pernah melaporkan kejadian semacam itu ke polisi karena menganggap itu sebagai bagian dari resiko pekerjaan. Dia mengaku sekarang menyesal karena tidak membawa persoalan semacam itu ke penegak hukum.

 

Mantan manajer awak kabin lainnya yang diwawancara BBC, Laura Hodge, menceritakan tingkah laku penumpang yang terbang ke Ibiza pada bulan Juni tahun ini. Dia mengaku melihat sejumlah penumpang benar-benar mabuk saat naik pesawat. Kemudian di dalam kabin, di tengah penerbangan, penumpang perempuan yang mabuk duduk di atas paha penumpang pria yang juga mabuk. Mereka seperti akan melakukan hubungan seks dan itu menggemparkan seluruh penumpang lain. “Aku bisa melihat salah satu itu jelas duduk di lutut pria itu. Mereka pasti melakukan hal-hal yang seharusnya tidak Anda lakukan di pesawat terbang,” kata Hodge.

Dalam sebuah survei terpisah yang dilakukan BBC bersama serikat pekerja udara Unite the Union,  sebanyak 19.000 awak kabin diberi pertanyaan dan 4.000 orang meresponsnya. Lebih dari setengah awak yang merespon itu, atau sekitar 2.000 orang mengatakan bahwa mereka pernah mengalami atau menyaksikan pelecehan verbal, fisik atau seksual di atas penerbangan di Inggris dan satu dari lima orang mengatakan bahwa mereka telah dianiaya secara fisik selama penerbangan Inggris.

Maskapai Inggris, yang mewakili perusahaan penerbangan seperti Virgin, British Airways dan EasyJet, mengatakan kepada BBC bahwa mereka ingin pemerintah mengubah undang-undang dan menjadikannya tindak pidana bagi penumpang yang mengkonsumsi alkohol di kabin.

Sebagai tanggapan dari pemberitaan BBC itu, organisasi perdagangan bebas pajak bandara, World Duty Free mengatakan bahwa merek telah dan terus bersikap proaktif dalam mengembangkan dan menerapkan prakarsa untuk mengatasi masalah sosial dari perilaku penumpang yang mabuk dan mengganggu. World Duty Free memastikan mereka telah menerapkan sejumlah langkah untuk mengurangi dampak buruk penumpang mabuk. Mereka juga selau mengingatkan penumpang bahwa pembelian minuman beralkohol tidak boleh dibuka sampai tujuan akhir.

Ada saran untuk penumpang yang ingin mengkonsumsi alkohol saat terbang, pastikan minum air putih sama banyaknya dengan porsi minuman beralkohol. Selain itu, kurangi asupan makanan asin karena bisa membuat lebih cepat haus dan mendorong untuk minum lebih cepat.