Lion Air dan Wing Air Bersenggolan di Kualanamu

    Sayap Lion Air yang rusak karena senggolan di Kualanamu /GerryAirways/facebook ilmuterbang.com

    Sebuah Boeing 737-900 ER dengan registrasi PK-LJZ milik Lion Air yang melayani penerbangan dari Banda Aceh menuju Medan bersenggolan di bagian sayap dengan pesawat lain setelah melakukan pendaratan di Bandara Internasional Kualanamu, Medan Kamis 3 Agustus 2017.

    Pesawat  dengan nomor penerbangan JT 197 tersebut bersenggolan dengan pesawat Wings Air dengan nomor penerbangan IW 1252, registrasi PK-WFF yang akan membawa penumpang dari Medan menuju Melabo dengan pesawat ATR 72-500.

    “Seluruh penumpang dipastikan selamat dan tidak ada yang mengalami cedera. Saat ini kedua pesawat tersebut sudah berada di apron sehingga tidak mengganggu operasional Bandara Internasional Kualanamu,” kata Manajer Humas Lion Air Group Andy M Saladin dalam keterangan tertulis Kamis.

    Sayap Wing Air yang rusak karena senggolan / GerryAirways/facebook ilmuterbang.com

    Dia menambahkan bahwa untuk penumpang Wings Air IW 1252 yang berjumlah 66 penumpang akan diberikan kebijakan pengembalian uang tiket atau “full refund” di tempat ataupun ganti jadwal (reschedule).

    Sementara untuk penumpang Lion Air JT 197 yang membawa 144 penumpang dari Banda Aceh menuju Medan dan memiliki penerbangan lanjutan menuju Kota lainnya akan diterbangkan menggunakan maskapai Lion Air Group lainnya yaitu Batik Air ataupun Lion Air di jadwal berikutnya pada hari yang sama. “Kami akan menunggu hasil investigasi atas kejadian ini dari pihak yang berwenang yaitu KNKT,” ujarnya.

    Aktivitas penerbangan di Bandar udara Kualanamu kembali berlangsung normal pascaperistiwa senggolan sayap antara pesawat Lion Air dengan Wings Air.

    Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Didiet KS Radityo mengatakan, setelah peristiwa yang terjadi pada Kamis pukul 11.01 WIB, diminta kepada Angkasa Pura 2 untuk melakukan pemeriksaan landasan pacu (runway) dan pembersihan FOD.

    Dari proses pembersihan yang dilakukan di Runway 23 Bandara Kualanamu tersebut, pihaknya mengakui adanya dampak pada aktivitas penerbangan.

    Pihaknya mencatat adanya dampak terhadap 21 penerbangan yang terdiri dari 15 pemberangkatan (departure) dan enam kedatangan (arrival). “Namun kesemuanya dapat terkelola dengan baik,” katanya dilansir Antara.