Polisi Sydney Tangkap Komplotan yang Hendak Ledakkan Pesawat

Empat pria ditangkap oleh Kepolisian Sydney, Australia hari Sabtu malam. Penangkapan ini dilakukan di bawah aturan terorisme khusus. Media-media Australia termasuk ABC diberitahu bahwa kelompok tersebut diduga berencana menyembunyikan bom di dalam alat penggiling daging dapur sebelum menyelundupkannya ke pesawat. Jadi, mereka berencana meledakkan pesawat terbang.

Polisi belum membuat dakwaan yang spesifik. Namun di bawah payung hukum terkait terorisme, polisi memiliki waktu yang panjang untuk melakukan penyelidikan sambil terus menahan orang-orang tersebut. Aturan ini memberi waktu kepada penyidik ​​mengumpulkan bukti yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan kasus potensial apapun terhadap kelompok tersebut. “Kenyataannya adalah, dengan terorisme, Anda tidak bisa menunggu, Anda tidak bisa menunggu sampai Anda mengumpulkan keseluruhan teka-teki ini. Anda harus lebih awal karena jika Anda salah, konsekuensinya parah,” kata Komisaris Polisi New South Wales, Mick Fuller pada hari Minggu.

Sejauh ini yang diketahui polisi adalah bahwa sejumlah orang merencakan serangan terorisme di Sydney pada hari Sabtu. Rencananya adalah menjatuhkan pesawat dengan sebuah alat improvisasi. Yang disebut alat improvisasi adalah penggiling daging yang kemudian digunakan sebagai tempat menaruh bom itu.

Diyakini, polisi telah menangkap seluruh anggota sel teroris. Namun, belum diketahui tipe pesawat apa yang menurut dugaan ingin ditarget atau kapan mereka berniat melakukan serangan tersebut.

Menteri Kehakiman Michael Keenan, mengatakan bahwa ini adalah plot yang cukup canggih. “Itu adalah sebuah rencana untuk menjatuhkan pesawat terbang dengan gagasan menyelundupkan perangkat ke sana untuk memungkinkan mereka melakukan itu,” katanya.

Hingga saat ini, polisi masih menggeledah rumah yang digerebek untuk dijadikan bukti. Polisi meneliti isi tempat sampah di sebuah rumah di Sproule Street di Lakemba, Sydney bagian barat, tempat seorang pria ditangkap sebagai bagian dari penggerebekan tersebut. Polisi juga mengatakan mereka akan tetap berada di rumah yang digerebek setidaknya dua atau tiga hari lagi. Selain itu, penyelidikan juga dilakukan di sejumlah rumah di kawasan Surry Hills, Wiley Park dan Punchbowl.

ABC melaporkan, penyidik ​​menemukan barang-barang yang bisa digunakan untuk membuat bom rakitan saat mereka menggerebek rumah di Surry Hills. Namun seorang wanita yang tinggal di salah satu rumah tersebut menolak mereka memiliki kaitan dengan terorisme.

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull mengucapkan terima kasih kepada publik yang bepergian dengan pesawat karena mau bersabar dengan tindakan pengamanan ekstra di bandara. Tindakan ini untuk menekan kemungkinan bom bisa dibawa ke pesawat oleh orang-orang yang bekerja di sana, terutama di bagian katering atau kargo. “Kami memiliki langkah-langkah keamanan yang sangat ketat, termasuk pemeriksaan orang-orang yang bekerja di bandara,” kata Turnbull.