Si Jumbo DC-10, Kebanggaan Soeharto dan Jejak Kejayaan Garuda Indonesia

McDonnell Douglas DC-10
McDonnell Douglas DC-10, Garuda Indonesia

Pesawat berbadan lebar (Jumbo) mana yang disegani di dunia era 1970-an? Jangan buru buru menjawab Boeing dan Airbus dulu. Ada satu “jumbo” lagi yang tak boleh dilupakan, McDonnell Douglas DC-10.

Pesawat DC-10 di awal eranya, 1970-an adalah pesawat yang sangat laris mengudara. Hampir semua maskapai menjadikannya pesawat andalan untuk rute jarak menengah dan jarak jauh.

DC-10 merupakan penyempurna generasi sebelumnya, DC-8. Pesawat ini adalah pesaing utama Boeing Jumbo jet 747, Airbus A300 dan Lockheed L-1011 TriStar. Dilihat dari bentuk, DC 10 lebih langsing dibanding pesaingnya namun kapasitas dan spesifikasinya tak kalah hebat.

Pesawat ini juga merupakan pesawat komersial berbadan lebar pertama yang dirancang berdasarkan spesifikasi yang diminta American Airlines. Tak aneh jika pesawat ini kemudian populer. Tak hanya American Airlines, Panam juga mengoperasikan jenis pesawat ini.

Struktur Pesawat

DC-10 adalah pesawat monoplane bersayap rendah, ditenagai oleh tiga mesin turbofan General Electric CF6. Dua mesin terpasang pada tiang yang menempel pada bagian bawah sayap, sementara mesin ketiga terbungkus dalam struktur banjo berbentuk pelindung yang dipasang di bagian atas belakang pesawat. Stabilizer vertikal, dengan dua segmen kemudi, sudah terpasang di atas mesin banjo ekor.

Stabilizer horisontal dan empat segmen lift, melekat pada sisi belakang pesawat dengan secara konvensional. Pesawat ini dirancang untuk penerbangan jarak medium sampai jarak jauh. Dapat menampung 250-380 penumpang dan dioperasikan oleh tiga orang kru kokpit. Pesawat ini memiliki lantai bawah yang digunakan sebagai penyimpanan kargo dan bagasi.

Pesawat kenegaraan era Presiden Soeharto

Keandalan DC-10 membuat pemerintah RI menjadikannya sebagai salah satu pesawat kenegaraan di era Soeharto. Pesawat ini menjadi moda pengantar pemimpin negeri ini dalam setiap kunjungan luar negeri.

Peran DC-10 tidak singkat. Pemerintah memakainya hingga beberapa tahun. Memang pesawat ini bukanlah satu-satunya kendaraan udara Presiden saat itu. Ada helikopter dan pesawat yang lebih kecil untuk kunjungan domestik, namun untuk urusan perjalanan jauh, pesawat ini yang dipakai. Peran DC-10 untuk perjalanan Presiden perlahan baru menurun setelah Pemerintah RI membeli MD-11 di era 1990-an.

 

Garuda Indonesia juga menjadi salah satu maskapai di Asia yang paling banyak mengoperasikan DC-10. Ini adalah salah satu kebanggan Garuda saat itu. Pasalnya tidak banyak maskapai yang mengoperasikan jenis pesawat jumbo ini. Sementara DC-10 milik Garuda sudah menghiasi angkasa hingga ke Eropa dan Penjuru Asia. Berkat armada DC-10 saat itu pula Garuda Indonesia menjadi salah maskapai yang disegani dunia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.