Tony Jannus, Pilot Maskapai Pertama di Dunia

Anthony “Tony” Habersack Jannus lahir pada 1889 di Washington, Amerika Serikat. Tony Jannus baru berusia 21 tahun ketika dia belajar terbang solo di College Park, Maryland. Jannus dengan cepat menjadi penerbang yang andal dan pindah ke St. Louis pada 1911 untuk menjadi pilot di perusahaan penerbangan, Benoist Aircraft Company.

Pada 1 Maret 1912, Jannus dan penumpangnya, Albert Berry membuat sensasi penerbangan. Berry adalah penerjun payung yang berpengalaman melompat dari balon udara.

Berry melompat dari pesawat yang dikendalikan Jannus dari ketinggian 1.500 kaki.
Setahun kemudian, Jannus menjadi pemberitaan utama media massa di seantero jagat karena berhasil mencatat rekor terbang 1.973 mil dari Omaha, Nebraska, menuju New Orleans, Lousiana. Dalam penerbangan ini, ribuan orang melihat untuk pertama kalinya burung besi mengudara.

Pada 1 Januari 1914, saat pembukaan rute penerbangan komersial pertama di dunia, St. Petersburg-Tampa Airboat Line, Tony Jannus masuk buku sejarah sebagai pilot maskapai pertama.

Sedikitnya 3.000 orang berdesak-desakan di tepi laut St. Petersburg untuk melihat peristiwa bersejarah yang kelak mengubah wajah dunia. Dengan biaya US$400 atau sekitar Rp5,5 juta (pada hari ini, nilai tersebut sama dengan Rp128,8 juta, menyesuaikan dengan inflasi), bekas Wali Kota St. Petersburg, Abram C. Pheil, menjadi penumpang pesawat komersil pertama, Benoist XIV yang dibuat oleh perusahaan tempat Jannus bekerja.

Jannus mengantarkan Abram C. Pheil dari St. Petersburg menuju Tampa. Jarak kedua kota tersebut sekitar 29 kilometer dan keduanya terbang dalam waktu 23 menit. Tony Jannus mampu membuktikan pesawat terbang bisa digunakan sebagai transportasi umum yang praktis, cepat, dan aman.

Pada 12 Oktober 1916, hidup Jannus berakhir ketika kapal terbang Curtiss H-7 yang dia kendalikan jatuh di Laut Hitam Rusia. Dalam satu dekade karier penerbangannya, Tonny Jannus mampu merangkum semua yang bisa dilakukan pilot pada umumnya sepanjang hidup.

Jannus menjadi tonggak penerbangan sipil yang merekatkan jarak dan melipat bumi menjadi lebih sempit dan terjangkau.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.