Inilah Salah Satu Pesawat Istimewa Yang akan Dibawa Raja Arab ke Indonesia

Saat berkunjung ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud akan membawa salah satu pesawat istimewa yakni Boeing 747SP.

B747SP akan menjadi satu dari  tujuh pesawat yang akan membawa rombongan Raja Salman yang diperkirakan mencapai 1.500 orang. Pesawat lain yang akan dibawa adalah  dua B777, dua B747-300/400, satu B757, dan satu C-130 Hercules.

B747SP adalah pesawat jumbo jet mini yang dioperasikan oleh Pemerintah Arab Saudi.  Yang menjadikan 747SP ini istimewa adalah, hanya ada  45 pesawat jenis ini yang diproduksi oleh Boeing sepanjang 1974 hingga 1989.  Dari jumlah itu menurut situs Planespotters.net, saat ini tinggal  terdapat 10 unit B747SP yang aktif beroperasi.

Pesawat jenis ini yang terakhir difungsikan sebagai pesawat angkut komersial adalah pesawat milik Iran Air, pada 2016 lalu. Kini, sudah tidak ada lagi pesawat 747SP komersial yang beroperasi.

Boeing 747SP merupakan salah satu keluarga di lini jumbo jet B747. Varian 747SP didesain agar mampu terbang jarak jauh (ultra-long-range). Dari sinilah julukan SP ini didapat, yakni kependekan dari Special Performance.

Pada dasarnya, 747SP mirip dengan varian 747-100, hanya saja badan pesawat (fuselage) dibuat lebih pendek lagi, sirip tegak di belakang yang lebih besar, dan modifikasi di komponen sayap tambahan yang bisa menjulur (flaps).

Karena menganut desain dasar dari keluarga 747, maka desain khas pesawat empat mesin double decker dengan punuk di bagian depan juga dimiliki. Punuk ini untuk menampung kokpit dan ruang kabin di lantai atas.

Dengan bodi yang lebih pendek dan tinggi, pesawat yang juga sering disebut sebagai 747 “bantet” terlihat mungil hingga beratnya lebih ringan dan mampu terbang lebih jauh dan lebih cepat dibanding varian 747 lainnya.

Perbandingan dimensi antara B747SP (atas) dan B747-200 (bawah).

Maskapai PAN Am merupakan launch customer atau maskapai pertama yang mengoperasikan varian 747SP ini pada 1976.

Boeing pada mulanya menargetkan pesawat ini bakal terjual 200 unit. Namun, target tersebut meleset. Hanya 45 pesawat yang berhasil dikirimkan oleh Boeing hingga 1989. Setelah itu, tidak ada lagi 747SP yang diproduksi.

Pemerintah Arab Saudi sendiri masih mengoperasikan dua 747SP, keduanya memiliki livery maskapai flag carrier Saudi Arabian dengan registrasi HZ-HM1 yang dikirim sejak Juli 1979, dan yang terbaru HZ-HM1B yang dikirim pada September 1989. Keduanya menggunakan opsi mesin yang sama, yakni empat Rolls Royce RB211 di tiap-tiap pesawat.