Berapa Biaya untuk Membangun Prototipe R80

Desain R80

PT Regio Aviasi Industri (RAI) akan mulai membangun prototype pesawat R80 tahun ini dan diharapkan bisa melakukan penerbangan perdana pada 2021. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk membangun purwarupa ini?

“Totalnya mungkin US$ 1 miliar [sekitar Rp13,3 triliun],” ujar  Komisaris PT RAI Ilham Habibie yang merupakan putra Presiden ketiga Indonesia BJ Habibie.

Lantas darimana asal dana itu?. Ilham menjelaskan, sumber dana proyek ini berasal dari kas internal perusahaan hingga investor.

“Ada investor, ada pemerintah juga, ada dari kami sendiri, ada dari investor strategis, ada financial macam-macam,” kata Ilham, yang juga komisaris PT RAI.

Menurut Ilham, ada beberapa investor yang berminat terlibat dalam proyek pesawat R80. Hingga kini pembahasan dengan para investor sedang berjalan. “Kamis sekarang sudah ada investor, tapi masih dalam ini [tahap diskusi],” tutur Ilham.

Purwarupa atau prototipe pesawat R-80 pada tahun 2017 ini dengan  demikian, pesawat  ditargetkan bisa melakukan penerbangan perdana pada tahun 2021.

“Kita akan mulai membuat prototipe Insya Allah dalam tahun ini, tapi penerbangan perdananya paling cepat 2021,” kata Ilham Rabu 15 Februari 2017 lalu.

Ilham mengungkapkan, prototype pesawat tersebut akan dibuat dari nol.  Ilham menyatakan, sesuai dengan namanya, pesawat R-80 akan berkapasitas 80 orang. Adapun jarak tempuh optimal pesawat tersebut adalah jarak pendek, yakni 500 kilometer.

“Di situlah keunggulan pesawat terbang baling-baling dibandingkan dengan jet. Kalau pakai jet lebih boros. Di jarak tertentu, 500 kilometer ke bawah lebih optimal pakai turboprop,” ungkap Ilham.

Mengenai lokasi produksi, Ilham menyatakan pihaknya membedakan lokasi produksi dari prosesnya. Untuk bagian pesawat single part atau bagian-bagian kecil sebelum menjadi rakitan, kemungkinan besar produksi dilakukan di Bandung.

Adapun bila proses produksi sudah merangkak menjadi rakitan kecil dan menengah hingga final, maka rencananya RAI akan membuat pabrik baru di kawasan Kertajati.

“Di bandara, jadi di bandara Kertajati akan ada semacam industrial park. Jadi kawasan industri, ada bagian khusus industri dirgantara,” ungkap Ilham.

Terkait lokasi produksi di Kertajati, Ilham mengaku saat ini masih dalam tahap pembebasan lahan. Adapun landasannya kemungkinan sudah mencapai 70 persen sebelum akhirnya rampung.