Jepang Dapat Diskon Rp100 Miliar untuk Setiap Jet Tempur F-35

Tokyo dikabarkan berhasil menekan harga pembelian batch terbaru yang terdiri dari enam jet tempur F-35 hingga sekitar US$ 100 juta.

Kesepakatan itu merupakan kasus yang jarang terjadi di mana Tokyo melakukan negosiasi menurunkan harga perangkat keras militer dari sekutu AS. Harga lebih murah ini juga menunjukkan adanya kemajuan  Lockheed Martin Corp menjalankan program F-35, yang telah menghadapi kritik karena membengkaknya biaya dan  masalah lainnya.

Presiden AS Donald Trump, sebelumnya juga mengatakan  mampu mencukur hingga sekitar US$ 600 juta  untuk membeli sekitar 90 F-35 dari Lockheed.

Tapi analis pertahanan dan sumber industry sebagaimana dilaporkan Reuters Rabu 1 Februari 2017 meremehkan klaim Trump itu dengan mengatakan bahwa sesuai rencana harga F-35 memang akan semakin turun seiring meningkatnya jumlah produksi.

Seorang juru bicara untuk kantor Departemen Pertahanan AS yang menjalankan program F-35 mengatakan negosiasi batch  pembelian jet tempur siluman yang dikenal di industri sebagai LRIP 10, itu terus berlangsung.

“Untuk setiap negara yang membeli F-35 di LRIP 10, harga dasar F-35 akan menjadi yang terendah dalam sejarah  F-35,” kata juru bicara Lockheed Michael Rein dilansir Reuters.

Harga  F-35 terus turun di setiap  batch baru ketika Lockheed dan pemerintah AS meningkatkan produksi yang  membantu pengurangan  biaya keseluruhan.

Empat sumber mengatakan kepada Reuters Jepang telah memangkas  harga untuk pesanan terbaru, yang sebagian besar berasal dari pada biaya dukungan darat seperti bagian, logistik dan bantuan teknis. “Kami meneliti  setiap item   dan negosiasi dengan AS,” kata salah satu sumber di Jepang.

Dalam permintaan anggaran tahun lalu, Kementerian Pertahanan Jepang mematok harga  enam F-35 sebesar 15,7 miliar yen (US$136,8 juta) atau sekitar Rp1,8 triliun untuk setiap pesawat. Harga ini dipotong menjdai 14,6 miliar Yen (US$128,5 juta) atau sekitar Rp1,7 triliun dalam anggaran yang  disetujui pada bulan Desember. Sehingga per pesawat mendapat diskon sekitarRp100 miliar. Total biaya untuk kesepakatan Jepang adalah lebih dari US$ 1 miliar, sekitar 12 persen lebih rendah dari yang dianggarkan pada bulan Agustus.