Tu-154, 16 Tahun Tewaskan 800 Orang

Kementerian Pertahanan Rusia menggrounded semua pesawat Tupolev Tu-154 menyusul dipulihkannya salah satu kotak hitam dari kecelakaan  Tu-154 pada 25 Desember, yang menewaskan  92 orang yang ada dalam pesawat.

Kantor berita Rusia Interfax melaporkan Selasa 27  Desember 2016 grounded akan dilakukan  sampai komisi penyelidikan mengetahui penyebab kecelakaan.Tidak ada batas waktu untuk penyelidikan, meskipun berbagai outlet berita melaporkan kotak hitam kedua telah ditemukan, dan satu telah dipulihkan.

Penyidik ​​mengatakan mereka melihat  empat hal yang kemungkinan menjadi penyebab  kecelakaan yakni: kegagalan teknis, bahan bakar rusak, obyek dalam mesin dan kesalahan pilot. Sebagian besar dari kecelakaan Tu-154 disebabkan oleh faktor manusia, tetapi satu-satunya penyebab yang telah disingkirkan adalah  terorisme.

Tu-154 telah terlibat dalam 17 “insiden besar” sejak tahun 2000, yang telah mengakibatkan  lebih dari 800 korban jiwa, termasuk kecelakaan pada tahun 2010 yang menewaskan Presiden  Polandia Lech Kaczynski. Catatan keamanan yang dianggap “Rata-rata,” dengan 110 insiden besar sejak terbang pada tahun awal 1970-an.

Saat ini, tiga penerbangan dan tiga pemerintah yang berbeda menggunakan pesawat, dengan Air Koryo Korea Utara, Belarusia Belavia dan Rusia Alrosa menjadi penerbangan komersial yang mengoperasikan pesawat, dengan  total sembilan pesawat.

Rusia, China, dan Kazakhstan menggunakan Tu-154 untuk pemerintah atau  militer.  Sebanyak 49 pesawat masih dalam pelayanan di seluruh dunia.

Tu-154 dikenal sebagai pekerja keras untuk berbagai penerbangan. Pesawat  memiliki kecepatan jelajah 606 mph, menjadikannya salah satu pesawat sipil tercepat di langit.

Pesawat ini juga mampu beroperasi di  landasan  tak beraspal dan kerikil  dan di bandara  dengan fasilitas yang terbatas, sehingga cara yang baik untuk penerbangan Rusia untuk melayani wilayah utara dan barat Rusia, di mana pesawat lain pada umumnya belum dapat beroperasi.